Gangguan Mental adalah suatu gangguan kesehatan yang mempengaruhi pikiran, perasaan, keadaan hati, dan tingkah laku.
Gangguan ini dapat terjadi pada siapapun, dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Sama halnya dengan gangguan kesehatan lainnya, Gangguan Mental ini dapat diatasi dan diobati.
Pakar kesehatan yang bernama Stuart & Sundeen mendefinisikan gangguan jiwa sebagai penyakit kesehatan yang menghasilkan kesulitan psikologis atau perilaku sebagai akibat dari perubahan fungsi sosial, psikologis, genetik, fisik/kimiawi, dan biologis.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, lebih dari 19 juta orang berusia di atas 15 tahun menderita penyakit mental dan emosional, dengan lebih dari 12 juta menderita depresi.
Menurut statistik, pemerintah Indonesia belum mampu menangani masalah kesehatan mental dengan tepat, dan epidemi tersebut justru meningkatkan jumlah penderita gangguan jiwa, yang jika dibiarkan akan berdampak buruk.
Di Indonesia, seseorang yang mengalami Gangguan Mental sering kali dianggap sebagai Orang dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dan disingkirkan dari masyarakat bahkan dikurung dalam ruangan.
Padahal, seseorang dengan gangguan mental belum tentu ia ODGJ. Nah, agar Sobat Sehat mengetahui lebih jauh tentang Gangguan Mental itu sendiri, mari simak ulasan berikut ini!
Macam-Macam Gangguan Mental
Ada begitu banyak macam-macam Gangguan Mental, akan tetapi dalam pembahasan kali ini, ada 4 macam yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
1. Depresi
Gangguan Mental yang satu ini sudah tidak asing lagi didengar. Depresi dapat berpengaruh besar dalam menjalankan aktifitas harian.
Pada umumnya, orang yang sedang depresi akan selalu merasa cemas, sedih, dan tak bersemangat melakukan kegiatan apapun.
2. Skizofrenia
Skizofrenia merupakan gangguan serius dan dapat membahayakan. Pasalnya, seorang yang mengidap penyakit ini, memiliki halusinasi yang tinggi dan jauh dari fakta realita yang sesungguhnya.
3. Bipolar
Bipolar adalah gangguan mental yang menjadikan perasaan seseorang berubah secara drastis. Terkadang merasa sangat bahagia, terkadang juga merasa sedih yang mendalam.
Seorang yang mengidap penyakit ini dapat melakukan hal-hal yang sangat ekstrem, seperti menyakiti diri sendiri dan rasa ingin bunuh diri.
4. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Jenis gangguan yang satu ini berdampak pada keharusan penderitanya untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Apabila tidak dilakukan, maka dapat berpengaruh pada kecemasan yang mendalam.
5. Anxiety Disorders
Anxiety Disorders adalah kondisi di mana seseorang menderita kecemasan ketika bereaksi terhadap suatu objek atau keadaan.
Pasien biasanya mengalami ketakutan yang intens, yang diikuti dengan perubahan gejala tubuh seperti detak jantung yang semakin cepat dan keringat.
Gangguan kecemasan ini meliputi kecemasan di tempat umum atau kelompok, panik, dan takut akan apa pun. Jika kamu pernah terlalu ketakutan di depan umum, kemungkinan kamu mengidap penyakit ini.
6. Psychotic Disorders
Penyakit psikotik ini menyebabkan individu mengalami distorsi kesadaran dan ide. Salah satu tanda paling menonjol dari kondisi ini adalah penderitanya sering berhalusinasi terhadap gambar atau suara yang tidak nyata.
Terjadi ketika ada suara-suara yang muncul untuk meneriakkan namanya meskipun kenyataannya tidak ada suara. Namun, pasien percaya bahwa suara itu asli. Penyakit psikotik ini termasuk skizofrenia.
7. Personality Disorders
Penyakit kepribadian adalah gangguan pada kepribadian seseorang. Orang dengan penyakit ini menunjukkan ciri kepribadian yang kaku dan sering menyebabkan masalah di tempat kerja, sekolah, atau dalam hubungan sosial.
Gaya berpikir penderita berbeda dengan masyarakat, tidak fleksibel, dan mengganggu fungsi normal penderita dengan lingkungannya. Perilaku antisosial dan paranoid lingkungan adalah dua contohnya.
8. Post-Traumatic Stress Disorders (PTSD)
Orang dengan PTSD memiliki pikiran dan ingatan yang menakutkan dari pengalaman mereka sebelumnya atau dalam kata lain mereka mati rasa secara emosional.
Seseorang dengan kondisi PTSD mungkin telah mengalami serangan seksual atau fisik, kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi, atau bencana alam yang meninggalkan kenangan menyakitkan.
Karena Indonesia merupakan negara yang rawan bencana, kemungkinan besar penderita PTSD cukup banyak.
9. Sexual and Gender Disorders
Gangguan seksual dan gender termasuk masalah mental yang berkaitan dengan hasrat seksual, kinerja, dan perilaku.
Disfungsi seksual, gangguan identitas gender, dan parafilia adalah beberapa manifestasi dari penyakit mental ini (suatu kondisi yang ditandai dengan dorongan, fantasi, atau perilaku seksual yang melibatkan objek).
10. Somatic Symptom Disorders
Gejala Somatik adalah gangguan mental yang bermanifestasi sebagai gejala fisik. Pasien ini memiliki tanda fisik penyakit atau ketidaknyamanan yang menyebabkan mereka mengalami penderitaan yang tidak proporsional.
Secara umum, ketidaknyamanan ini tidak dapat dijelaskan secara medis. Penderita penyakit jiwa ini akan mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit yang sangat ekstrim sehingga menimbulkan stres berat.
Ciri-Ciri Gangguan Mental
Untuk mengetahui ciri-ciri Gangguan Mental itu sebenarnya tidaklah rumit, banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari saat berinteraksi dengan orang lain.
Adapun ciri-ciri mudah yang bisa Sobat Sehat ketahui adalah sebagai berikut:
1. Emosi yang tidak teratur
Ciri-ciri yang pertama adalah emosi yang tidak teratur, artinya keadaan emosi diri seringkali berubah-ubah dan tidak bisa dikontrol.
Contoh kecilnya adalah ketika kamu sedang merasa sedih yang mendalam tetapi tidak berkesudahan dalam jangka waktu yang lama serta marah yang meledak-ledak tanpa penyebab yang jelas.
2. Sering merasa tak berguna
Hati-hati jika sering merasa dirinya tak berguna dan berarti, bisa jadi ini cikal-bakal terkena gangguan mental yang tak disadari.
3. Perubahan perilaku yang tak wajar
Perubahan perilaku yang tak wajar sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: terbiasa melakukan kegiatan produktif seperti baca buku, olahraga, dan bangun pagi, tetapi secara tiba-tiba merasa malas dan lelah untuk melakukan hal tersebut.
4. Gangguan tidur
Gangguan tidur dapat berupa sulitnya tidur tepat waktu, sering mimpi yang aneh, tidur yang kurang nyenyak, dan merasa tidak bergairah setelah bangung tidur.
5. Nafsu makan menurun
Jika merasa tidak nafsu makan setiap hari, bisa jadi mental telah terganggu, entah karena beban pikiran yang menumpuk atau tekanan pekerjaan yang terlalu berat.
Penyebab Gangguan Mental
Dilansir dari Jurnal Prosiding KS: Riset & PKM Vol. 2, No.2,Tahun 2015, penyebab gangguan mental dibagi menjadi 3 faktor, yaitu: faktor somatogenik, psikogenik, dan sosiogenik
1. Faktor Somatogeanik
Faktor Somatogenik adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh, antara lain: neuroanatomi, neurofisiologi, nero kimia, tingkat kematangan dan perkembangan organik, dan faktor-faktor pre dan perinatal.
2. Faktor Psikogenil
Faktor Psikogenil adalah faktor yang berasal dari interaksi psikologis antara anak dan orang tua, seperti: tidak ada peranan seorang ayah, tidak ada rasa percaya, dan intelegensi.
3. Faktor Sosiogenik
Faktor Sosiogenik ialah faktor yang berasal dari keadaan sosial sekitar, seperti pola mengasuh anak, keadaan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan.
Apakah Gangguan Mental Dapat Diobati?
Pengobatan dan terapi perilaku kognitif biasanya digunakan untuk mengobati masalah mental. Untuk lebih spesifiknya, simak cara-cara penanganan masalah mental berikut ini:
1. Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif adalah salah satu metode untuk mengobati masalah mental. Psikoterapi semacam ini digunakan untuk membantu orang dengan masalah mental mengubah mentalitas dan respons mereka.
Secara umum, orang yang menderita suatu masalah memiliki pandangan hidup yang pesimis, yang dapat diatasi melalui terapi kognitif.
2. Konsumsi obat-obatan
Penyakit mental, selain pengobatan, dapat diobati dengan penggunaan obat-obatan tertentu. Biasanya, jenis obat yang digunakan berusaha untuk meringankan gejala.
Pemberian obat-obatan juga dapat membantu meningkatkan efektivitas psikoterapi.
3. Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit mental, khususnya gangguan tidur.
Bahkan, menjalani gaya hidup sehat dapat membantu meningkatkan kualitas tidur seseorang dan kesehatan tubuh secara umum.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Meskipun gangguan ini berdampak dan berpengaruh ke dalam hidup pengidapnya, akan tetapi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
1. Pergi ke Psikiater
Salah satu caranya ialah datang menemui dan berkonsultasi dengan Psikiater yang akan membantu pengidap dalam mengontrol emosinya.
Seorang Psikiater akan mengambil tindakan yang sesuai dan tepat untuk seorang pengidap Gangguan Mental, entah dalam bentuk nasihat ataupun saran.
2. Obat-obatan
Mengkonsumsi obat-obatan harus dengan resep yang ditentukan oleh dokter dan biasanya dibarengi dengan psikoterapi untuk hasil yang lebih baik.
3. Hipnoterapi
Hipnoterapi adalah teknik penyembuhan dengan pemberian sugesti dan mempengaruhi alam bawah sadar. Jenis pengobatan ini dilakukan oleh seorang Hipnoterapis yang ahli di bidangnya.
4. Atur Pola Hidup
Dengan mengatur pola hidup, Sobat Sehat dapat mengatasi gangguan yang dialami. Tak hanya pola hidup saja yang diatur, pola makan sehat juga harus diperhatikan dengan baik.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Sobat Sehat mengidap gangguan atau penyakit dengan ciri-ciri diatas dan tak kunjung membaik dalam kurang waktu yang cukup lama, Sobat Sehat bisa konsultasikan ke Dokter terpercaya.
Untungnya, saat ini telah ada aplikasi telekonsultasi online Smart RSCM dari siapdok.id yang dapat mempermudah dalam konsultasi kesehatan diri.
Banyak dokter spesialis bersertifikat yang dapat kamu pilih di dalam aplikasi ini. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, #KonsultasikanSaja di Smart RSCM! Download di play store dan app store!
(Mizan Adlani)
Ditinjau oleh: dr. Henry Riyanto Sofyan, Sp.S
Baca Artikel lainnya:
Kapalan: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya