Skip to content

7 Tanda Anxiety Disorder yang Wajib Diketahui

Oligomenorea

Anxiety disorder adalah salah satu jenis gangguan kesehatan mental yang mana seseorang yang mengalami anxiety disorder merasakan kecemasan berlebihan. 

Tahukah kamu? Kecemasan adalah salah satu respon yang normal dari kehidupan. Tetapi, rasa cemas bisa saja mengacu pada anxiety disorder jika tak kunjung hilang, bahkan bisa saja bertambah buruk seiring berjalannya waktu. 

Penyakit mental yang satu ini adalah penyakit gangguan kecemasan yang mana pengidapnya akan menunjukan perilaku yang tak lazim.

Contohnya panik tanpa alasan, rasa takut yang tidak beralasan pada objek atau kondisi kehidupan, melakukan tindakan berulang-ulang yang tidak dapat dikendalikan, mengalami kembali peristiwa yang traumatik, dan rasa khawatir yang berlebihan.

Data Kasus Anxiety Disorder Nasional dan Internasional

Data dari Kemenkes tahun 2007, terdapat 450 juta penduduk yang harus hidup dengan gangguan mental. Dari data tersebut anxiety disorder terjadi pada usia dewasa (di atas 18 tahun) sampai lansia.

Ada 11,6% populasi di Indonesia yang mengidap gangguan emosional, seperti kecemasan dan depresi.

Terdapat peningkatan gangguan emosi yang terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 6%. Di tahun 2018, terdapat 9,8% dengan gejala yang biasanya muncul adalah sakit kepala, masalah tidur, turunnya nafsu makan, dan mudah lelah.

Apalagi, dunia digemparkan dengan pandemi Covid-19, yang mana semua aktivitas dilakukan secara daring (dalam jaringan). 

Dengan adanya pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sedikit berdampak pada sisi finansial maupun psikis seseorang, hal tersebutlah yang dapat menjadi salah satu meningkatnya angka populasi gangguan mental, salah satunya kecemasan.

Amerika Serikat mempunyai laporan bahwa perkiraan gangguan kecemasan pada usia dewasa muda adalah sekitar 18,1% atau sekitar 42 juta orang.

Dari data tersebut, orang hidup dengan gangguan kecemasan, seperti gangguan panik, gangguan obsesif kompulsif, stress pasca trauma, dan fobia.

Wanita lebih besar mengalami anxiety disorder dibandingkan pria dengan data 60% pada wanita.

Penyebab Anxiety Disorder

Menurut American Psychiatric Association pada tahun 2013, penyebab anxiety disorder cukup bervariatif. 

Di dalam DSM-5 (Panduan diagnosis dan statistik gangguan mental), gangguan kecemasan dapat dibagi beberapa macam, yaitu phobia, social anxiety disorder, separation anxiety disorder, panic disorder, dan generalized anxiety disorder.

Ada beberapa macam, antara lain:

  • Anxiety Disorder Sosial

Kondisi ini ditandai dengan ketakutan berlebih ketika berinteraksi dengan orang lain, baik itu keluarga, teman, atau orang terdekat.

Selain itu, pengidap tipe yang satu ini memiliki rasa malu yang berlebihan dan membuat mereka takut untuk bertindak atau melakukan sesuatu.

Pengidap tipe ini akan mengeluarkan gejala seperti rasa takut yang berlebihan terhadap penilaian orang lain, khawatir tentang rasa malu atau penghinaan, dan rasa khawatir akan menyinggung seseorang.

  • Anxiety Disorder Menyeluruh

Gangguan kecemasan menyeluruh adalah salah satu tanda yang membuat pengidapnya merasa cemas dan takut berlebihan dalam jangka waktu yang lama.

Seseorang yang mengalami anxiety disorder tipe ini seringkali ketakutan akan hal-hal yang bahkan belum terjadi, misalnya bencana alam, finansial, masa depan, kesehatan, dan lain-lain.

Gejala yang mungkin muncul mirip dengan gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif, dan jenis-jenis kecemasan lainnya.

Gejala tipe ini termasuk khawatir konstan, kegelisahan, dan masalah konsentrasi. Jika seseorang mengidap anxiety disorder yang satu ini maka perawatan yang mungkin dilakukan adalah konseling dan obat-obatan, seperti antidepresan.

  • Gangguan Panik

Gangguan kecemasan tipe ini membuat pengidapnya merasa sedang berada dalam kondisi yang menakutkan. 

Pengidap biasanya akan merasakan bahwa adanya teror terus-menerus, walaupun hal tersebut tidak ada.

Meskipun anxiety disorder memiliki beberapa macam. Tetapi secara umum penyebab anxiety disorder disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Genetik, pada kondisi ini seseorang yang memiliki turunan mengenai penyakit mental akan terkena risiko penyakit mental
  2. Hormon yang terlepas dalam otak, hal tersebut menyebabkan meningkatnya denyut nadi dan pernapasan
  3. Lingkungan yang dapat memicu stress dan ketakutan, misalnya lokasi di mana terjadi pelecehan, kekerasan, atau kematian
  4. Penyalahgunaan obat-obatan
  5. Mengonsumsi kafein yang berdampak pada kerja jantung
  6. Kondisi medis yang tidak stabil, misalnya pada organ jantung, paru-paru, tiroid

Perlu kamu ketahui, para peneliti menyimpulkan bahwa penyebab gangguan kecemasan berasal dari otak yang membentuk respon rasa takut melalui ingatan dan memori yang berasal dari objek yang pernah dirasakan.

Jika penyebabnya kambuh, biasanya pengidap akan merasa cemas, cepat lelah, tegang, mual, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, sesak, dan insomnia.

Nah, apabila kamu bertanya-tanya mengenai tanda dan gejalanya, maka simak ulasan di bawah ini.

Tanda-Tanda Anxiety Disorder

Tanda seseorang kena anxiety disorder secara umum perasaan gugup hingga jantung berdegup kencang. Lalu, pengidap akan merasakan pikiran sulit dikendalikan. Oleh sebab itu, muncul rasa takut dan kekhawatiran.

Namun, melihat penyebab dari anxiety disorder yang cukup bervariatif, tanda yang dirasakan pengidap akan berbeda-beda. 

Berikut adalah, tanda-tanda anxiety disorder secara umum:

  • Sulit Tidur

Sulit tidur sering dikaitkan dengan kesehatan tubuh, baik secara fisik maupun mental. 

Sulit tidur biasanya terjadi pada seseorang dilanda stres, tertekan, cemas, dan depresi. Dengan begitu, jika kamu merasakan sulit tidur selama berhari-hari yang diakibatkan perasaan khawatir tanpa sebab, perlu dilakukan pemeriksaan.

  • Rasa Trauma

Dalam penelitian yang dilakukan dalam Journal of Anxiety Disorder menerangkan bahwa salah satu tandanya adalah rasa trauma pada diri pengidapnya.

Umumnya, penderita yang merasakan tanda seperti ini akan menghindar dari semua hal yang dapat memicu rasa trauma.

Agar pengidap tidak merasakan ketakutan akan kejadian yang pernah dialami.

  • Rasa Tegang pada Otot

Seseorang yang mengalami anxiety disorder akan mengalami tegang pada otot di beberapa bagian tubuh, misalnya otot rahang mengeras, atau sering mengepalkan tangan ketika gemetar.

Sangat disayangkan bahwa tanda dari anxiety disorder ini malah tidak disadari oleh pengidapnya hingga beberapa waktu.

  • Sering Panik

Jika kamu sering merasa panik secara tiba-tiba tanpa disertai sebab yang jelas, kamu perlu waspada, nih. Karena serangan panik yang sering menjadi salah satu tanda seseorang mengalami gangguan mental yang satu ini.

Biasanya, serangan panik diikuti dengan jantung yang berdebar kencang, keluarnya keringat dingin pada tubuh, nyeri di bagian dada dan perut.

Gejala ini dapat berulang kali dalam kurun waktu tertentu.

  • Rasa Takut yang Tidak Wajar

Normalnya, setiap orang pasti memiliki rasa takut terhadap suatu hal, misalnya takut pada hewan, takut akan ketinggian, dan lain sebagainya.

Namun bagi penderita, rasa takut yang berlebihan dan tak wajar akan menuju ke arah fobia.

Fobia menjadi salah satu tanda anxiety disorder yang cukup serius, karena pengidapnya akan merasa takut berlebihan terhadap suatu hal.

  • Gangguan pada Pencernaan Kronis

Indrom Iritasi Usus (IBS) yang ditandai dengan gejala sakit perut, kram, kembung, gas, sembelit, dan diare.

Pada dasarnya, IBS tidak saling berkaitan dengan kecemasan. Tetapi kedua hal tersebut dapat terjadi bersamaan dan dapat membuat satu sama lain semakin buruk.

Usus sangat sensitif terhadap stres dan begitu juga sebaliknya, jadi gangguan pencernaan sering membuat orang cemas.

  • Kesadaran Diri

Anxiety disorder tidak selalu berkaitan dengan bicara apa yang seseorang katakan. Pada beberapa kasus, kecemasan dapat dipicu dengan situasi sehari-hari, seperti percakapan antar individu.

Orang yang mempunyai tanda ini merasa seperti semua mata tertuju padanya, yang dapat mengakibatkan mereka jadi grogi, wajah memerah, tidak percaya diri, gemetar, mual, berkeringat, dan kesulitan berbicara.

Pencegahan Anxiety Disorder

 

anxiety disorder

 

penyakit mental ini akan sangat mengganggu keseharian pengidapnya. Maka dari itu, kamu harus menjaga kesehatan mental, ini dia beberapa pencegahan yang bisa kamu lakukan:

  1. Tidur cukup
  2. Berolahraga secara rutin
  3. Melakukan meditasi untuk melatih pernapasan dan mengendalikan emosi
  4. Mengatur pola makan yang sehat
  5. Batasi jumlah kafein, misalnya teh dan kopi
  6. Bergabung ke komunitas, atau gabung kegiatan-kegiatan yang disukai. 
  7. Lakukan konseling. Lakukanlah kepada psikolog jika dirasa perlu, ketika rasa itu memburuk, lakukanlah kepada psikiater

Anxiety disorder tidak dapat sembuh sempurna. Namun dengan kondisi yang terkontrol maka akan memiliki kualitas hidup yang baik dan sehat serta dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Perlukah Pergi ke Dokter?

Jika Sobat Pintar merasa membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasi rasa cemas yang berlebihan yang kamu rasakan. 

Kamu bisa konsultasi dengan dokter profesional RSCM. Dengan hadirnya SmartRSCM yang dapat kamu unduh di App Store dan Play Store, akan memudahkan kamu berkonsultasi.

Cukup duduk santai dari rumah tanpa perlu repot-repot ke luar untuk konsultasi mengenai keluhan yang kamu rasakan.

Hadirnya fitur video telekonsultasi yang dapat memudahkanmu dalam berkonsultasi. Yuk, segera download aplikasi SmartRSCM

(Arya Saputra S)

Referensi:

J Medula Unila. Gangguan Cemas Menyeluruh. Diakses pada 2022

Psikologika Volume 26 Nomor 1, Januari 2021: 85-100. Metaanalisis Efektivitas Acceptance and Commitment Therapy untuk Menangani Gangguan Kecemasan Umum. Diakses pada 2022

Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman. Gangguan Kecemasan dengan Menggunakan Self Reporting Questionare (SRQ-29) di Kota Surabaya. Diakses pada 2022

Kamustoto