Skip to content

Penyakit Ginjal Polikistik: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati

penyakit ginjal polikistik

Penyakit ginjal polikistik atau polycystic kidney disease merupakan salah satu penyakit ginjal yang berbahaya karena dapat memicu gagal ginjal yang dalam tahap parah bisa berakibat kematian.

Oleh karena itu, penting bagi Sobat Pintar untuk mengetahui gejala atau tanda dari penyakit ini agar dapat ditangani segera!

Pengertian Penyakit Ginjal Polikistik

Penyakit ginjal polikistik (PKD) adalah gangguan ginjal yang ditandai dengan munculnya banyak kista pada ginjal. Kista-kista tersebut berisi cairan yang jika dibiarkan bisa merusak ginjal.

Kista pada ginjal polikistik dapat menutupi keseluruhan ginjal sehingga dapat membuat ginjal tidak berfungsi. Disfungsi ginjal akibat kista ini dapat berakibat pada gagal ginjal.

Tidak hanya itu, jika tidak segera ditangani, kista pada ginjal tersebut dapat menyebar ke organ lain seperti organ hati.

Jenis-jenis Penyakit Ginjal Polikistik

Terdapat 2 jenis, yaitu:

  • Penyakit Ginjal Polikistik Autosomal Dominan (ADPKD)

Autosomal dominant polycystic kidney disease atau penyakit ginjal polikistik autosomal dominan merupakan bentuk ginjal polikistik yang paling umum.

Tipe penyakit ginjal polikistik ADPKD ini sering dijumpai pada orang dewasa dalam rentang usia 30-50 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi lebih cepat dari perkiraan. 

  • Penyakit Ginjal Polikistik Autosomal Resesif (ARPKD)

Autosomal recessive polycystic kidney disease atau penyakit ginjal polikistik autosomal resesif merupakan tipe  yang langka.

Tipe yang satu ini umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Selain itu, tipe ini biasanya juga dapat didiagnosis sesaat setelah bayi lahir bahkan ketika masih janin.

Sebanyak 1 dari 20.000 bayi di dunia menderita ARPKD dan sering menyebabkan kematian pada janin.

Penyebab Penyakit Ginjal Polikistik

Penyakit ginjal polikistik disebabkan oleh faktor keturunan atau herediter. Artinya, jika ada orang tua yang menderita penyakit ini, maka sang anak berpeluang menderita penyakit.

Oleh sebab itu, bagi Sobat Pintar yang keluarganya memiliki riwayat, sebaiknya kamu selalu berhati-hati dan rutin melakukan cek kesehatan.

Tanda dan Gejala

Sebagian besar penderita tidak akan merasakan gejala hingga usia 30-40 tahun.

Sekitar 25% penderita memiliki prolaps katup mitral (katup antara ruang jantung kiri atas dan bawah tidak menutup dengan tepat) yang menyebabkan penderitanya merasakan jantung yang berdebar hingga terasa sakit.

Meskipun gejala tersebut biasanya hilang dengan tersendirinya, gejala tersebut dapat menjadi pertanda awal seseorang menderita penyakit ginjal polikistik.

Berikut ini merupakan 5 gejala-gejala yang dapat ditemui pada penderita:

  1. Tekanan darah tinggi
  2. Sakit pinggang atau sakit punggung
  3. Perut membesar
  4. Sering terkena penyakit saluran kemih atau infeksi ginjal
  5. Jantung berdebar atau berdegup kencang

Diagnosa Penyakit Ginjal Polikistik

Diagnosa dapat dilakukan dengan cara mengetahui gejala yang dirasakan pasien dan juga menanyakan riwayat penyakit pasien dan keluarga. Setelah itu, dokter akan melakukan berbagai tes mulai dari tes fisik, tes darah, dan juga tes urine.

Setelah melakukan berbagai tes tersebut, dokter akan melakukan pemindaian melalui USG, MRI, CT Scan, atau IVU (Urografi Intravena) untuk ketepatan diagnosis.

Tes genetik untuk mengetahui apakah seseorang menderita ginjal polikistik juga dapat dilakukan apabila:

  • Diagnosis meragukan berdasarkan tes MRI yang telah dilakukan
  • Memiliki riwayat penyakit ginjal polikistik dalam keluarga dan ingin mendonasikan ginjal
  • Usia kurang dari 30 tahun yang memiliki riwayat ginjal polikistik dalam keluarga, ingin berkeluarga,dan memiliki hasil negatif ketika pemeriksaan menggunakan USG

Apa Pengobatan yang Dapat Dilakukan?

Sayangnya, hingga saat ini ginjal polikistik tidak dapat disembuhkan.

Namun, kamu dapat melakukan 9 hal di bawah ini untuk mengurangi gejala, mengontrol pertumbuhan kista pada ginjal, dan juga menghambat disfungsi ginjal pada penyakit:

  1. Menjaga tekanan darah, rutin kontrol untuk penderita tekanan darah tinggi
  2. Pengobatan secepatnya dengan antibiotik jika mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal
  3. Pastikan asupan cairan harian mencukupi, terutama jika ada tanda kencing berdarah
  4. Berhenti merokok
  5. Olahraga rutin minimal 30 menit per hari
  6. Kurangi stres
  7. Kontrol berat badan, jangan sampai kelebihan berat badan (obesitas)
  8. Hindari minuman berkafein 
  9. Tidur 7 hingga 8 jam per hari

Kapan Harus ke Dokter?

Penyakit ini umumnya baru menunjukkan gejala pada usia 30-50 tahun.

Oleh karena itu, pemeriksaan dini ke dokter ketika kamu menunjukkan gejala-gejala seperti kencing berdarah, sakit kepala akibat tekanan darah tinggi, jantung berdebar, dan lain-lain sangat penting untuk dilakukan sesegera mungkin

Jangan khawatir, kini sudah tersedia aplikasi SmartRSCM dari SiapDOK yang akan mempertemukan kamu dengan dokter-dokter handal terpercaya dari RSUPN Cipto Mangunkusumo!

Percayakan kesehatanmu dengan ahlinya dengan berkonsultasi melalui aplikasi konsultasi dokter paling terpercaya SmartRSCM yang bisa kamu download di  Play Store atau App Store.

(Alula Sakinah)

Referensi

Jurnal Kesehatan Tadulako. Diakses pada 2022. Penyakit ginjal polikistik simtomatik: pencitraan, patofisiologi, prognosis, dan terapi.

Medline Plus. Diakses pada 2022. Polycystic kidney disease.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Diakses pada 2022. What Is Polycystic Kidney Disease?

National Kidney Foundation. Diakses pada 2022. Polycystic kidney disease.