Sobat Pintar, kram adalah pengerutan atau kontraksi pada otot. Kram dapat terjadi secara tiba-tiba. Seseorang yang mengalami kram sudah pasti akan merasakan nyeri. Kali ini, kita akan membahas apa itu dismenorea, yuk simak.
Terdapat jenis-jenis kram yang biasa dialami oleh beberapa orang, seperti kram kaki, kram menstruasi, dan kram perut.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang kram di bagian perut, yaitu dismenorea.
Jadi, ketika kamu merasakan kram kamu bisa tahu jenis kram apa yang kamu rasakan, penyebabnya, dan cara pengobatannya. Yuk, simak!
Apa itu Dismenorea?
Dismenorea adalah nyeri perut di bagian bawah yang timbul ketika haid atau sebelum haid.
Penyakit ini merupakan masalah yang umum dialami oleh wanita, apalagi wanita yang baru saja memasuki masa pubertas.
Tetapi, rasa nyerinya itu lho bisa sangat mengganggu! Oleh sebab itu, mari simak penjelasan mengenai dismenorea agar kamu bisa mengontrol rasa nyeri yang hebat tersebut.
Sebelum mengenal lebih dalam, kamu perlu mengetahui bahwa dismenorea terbagi 2 jenis, yaitu dismenorea primer dan sekunder.
1. Dismenorea Primer
Dismenore primer adalah nyeri hebat dikarenakan adanya peningkatan prostaglandin. Berbeda dengan dismenorea sekunder, dismenorea primer tidak diakibatkan dengan adanya kelainan pada organ genital.
Waktu terjadinya yaitu masa remaja akhir menuju dewasa atau bahkan lebih muda, dengan rentang usia 15-25 tahun. Timbulnya penyakit jenis ini tidak lama setelah menars. Pada pemeriksaan tidak didapatkan kelainan pada organ panggul.
2. Dismenorea Sekunder
Dismenorea sekunder yaitu nyeri haid yang diakibatkan kelainan pada organ genital. Waktu terjadinya biasanya dialami oleh wanita yang berumur 30 tahun dan lebih.
Gejala nyeri pada kondisi ini terjadi pada perempuan yang sebelumnya tidak mengalami nyeri haid atau terjadi nyeri yang lebih hebat pada perempuan yang sebelumnya ada gejala nyeri haid.
Kesimpulannya, yang membedakan antara dismenorea primer dan sekunder adalah kondisi dari penyebabnya, serta waktu kejadiannya.
Penyebab Dismenorea
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dismenorea mempunyai 2 jenis, kan? Nah, dari dua jenis tersebut terdapat perbedaan penyebab.
1. Dismenorea Primer
Penyebab dari Dismenorea primer adalah peningkatan dari hormon prostaglandin, hormon prostaglandin memiliki peran yang bisa berkontraksi atau mengundurkan otot polos dan memicu kontraksi.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa kontraksi dapat menimbulkan rasa nyeri.
Kontraksi yang sangat kuat dapat menimbulkan penekanan pada pembuluh darah sekitar. Jika pembuluh darah ditekan akan mengakibatkan kurangnya aliran darah ke jaringan otot dari rahim
Kurangnya aliran darah ke otot dapat menyebabkan kekurangan oksigen dan kurangnya suplai darah, dengan begitu juga dapat menimbulkan rasa nyeri.
2. Dismenorea Sekunder
Dismenorea sekunder dapat disebabkan oleh patologi pada organ reproduksi. Sederhananya, jenis yang satu ini terjadi akibat adanya kelainan pada organ reproduksi wanita.
Terdapat beberapa keadaan yang dapat menimbulkan rasa nyeri, yaitu:
- Endometriosis
- Pelvic Inflammatory Disease (PID) atau penyakit radang panggul
- Kista atau tumor pada ovarium.
- Pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
- Transverse vaginal septum
- Pelvic congestion syndrome
- Stenosis atau sumbatan pada serviks
- Adenomiosis
- Fibroid
- Perlengketan pada bagian dalam rahim
- Malformasi kongenital (bicornuate uterus, subseptate uterus, dan sebagainya).
Gejala Dismenorea
Gejala yang paling sering dialami oleh wanita ialah kram di perut bagian bawah. Namun terdapat beberapa macam gejala lain, yaitu nyeri terasa 1-2 hari sebelum haid dan rasa sakit yang konstan atau instan.
Tak hanya itu, terdapat gejala penyerta lain seperti diare, mual muntah, sakit kepala, dan lemas.
Penyakit akan hilang seiring berjalannya waktu, namun tidak 100% hilang dalam waktu sekejap, nyeri akan perlahan hilang secara bertahap.
Jika kamu tidak kuat dengan rasa nyeri yang ditimbulkan kamu bisa segera konsultasikan ke dokter.
Pengobatan yang Bisa Dilakukan
Pada wanita yang mengalami dismenorea primer, nyeri akan membaik dikarenakan pemberian obat pereda anti nyeri golongan OAINS (Obat Anti Inflamasi Non-steroid).
OAINS adalah jenis obat yang biasa digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, mengurangi peradangan, dan menurunkan demam. Contohnya yaitu ibuprofen, aspirin, dan naproxen.
Selain diberikan obat anti nyeri tersebut, biasanya para wanita yang mengalami penyakit ini akan diberikan terapi hormonal seperti kontrasepsi hormonal seperti pil KB.
Jika ingin mengkonsumsi obat-obat tersebut, kalian perlu konsultasikan terlebih dahulu di aplikasi SmartRSCM yang bisa kamu unduh di App Store dan App Store
Kamu bisa menggunakan teknik relaksasi nafas dalam, menghindari makanan yang mengandung kafein dan garam, hindari rokok dan alkohol, dan pijat perut bagian bawah.
Untuk jenis Dismenorea Sekunder, perlu dievaluasi lebih lanjut mengenai pengobatannya, terdapat banyak sekali kondisi patologis yang mengakibatkan dismenorea sekunder.
Tetapi, untuk meredakan nyeri yang dirasakan, kamu bisa yoga, pijat, akupuntur, dan relaksasi nafas dalam.
Perlukah Pergi ke Dokter?
Ya! Apabila kamu atau keluarga dan kerabat mengalami nyeri yang sangat hebat sehingga tidak mampu bergerak dari tempat, kamu bisa menghubungi dokter-dokter ahli yang dapat membantu kamu.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut mengenai keluhanmu, kamu cukup download dan install aplikasi SmartSRCM di App Store dan App Store
Tunggu apalagi? Segera download untuk mengatasi segala keluhanmu!
(Arya Saputra S)
Ditinjau oleh: dr. Achmad Kemal Harzif
Referensi:
Kemenkes. Diakses pada 2022. Dismenore (nyeri haid).
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan. Diakses pada 2022. Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura