Gangguan memori adalah suatu ketidakmampuan dalam mengingat beberapa informasi dan perilaku. Umumnya terjadi pada usia lansia, dimana terjadinya tahapan proses menua sehingga menyebabkan kemunduran dan ketidakmampuan fungsi tubuh.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) prevalensi kasus gangguan memori seperti demensia menunjukkan lebih dari 20 persen lansia di Indonesia.
Penyebab Gangguan Memori
Penyebab terjadinya penyakit ini umumnya disebabkan oleh penurunan kesehatan otak manusia. Selain penurunan fisik, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seperti motivasi, harapan, kepribadian, kebutuhan tugas, pola belajar dan kemampuan intelektual.
Dan terdapat faktor yang memiliki efek penting terhadap fungsi kognitif, diantaranya:
-
Usia
Semakin tua usia seseorang akan mempengaruhi fungsi kognitif (tingkah laku) seseorang.
-
Stress dan depresi
Dapat menyebabkan penurunan kecepatan aliran darah sehingga menurunkan fungsi kognitif.
-
Latihan memori
Semakin sering seseorang menggunakan memorinya sehingga memori seseorang akan bertambah yang menyebabkan sulit untuk mengingat memori lamanya.
-
Hormon
Pengaruh hormon seperti testosteron (hormon yang mempengaruhi testis dan indung telur) akan menyebabkan angka kenaikan kadar kolesterol darah yang berakibat pada fungsi otak.
Gejala Gangguan Memori
Penurunan fungsi otak memiliki tiga tingkatan gejala dari yang paling ringan hingga yang paling berat, yaitu:
-
Mudah Lupa (Forgetfulness)
Gejala ini adalah tahapan yang paling ringan dan sering dialami banyak orang dengan usia lanjut. Cirinya adalah proses berpikir menjadi lambat, kurang strategi memori yang tepat, kesulitan memusatkan perhatian, dan mudah beralih pada hal yang tidak perlu.
-
Mild Cognitive Impairment (MCI)
Gejala yang lebih berat dibandingkan mudah lupa. Gejala ini muncul dengan mengganggu fungsi memori dan dapat dirasakan penderita. Keluhan biasanya berupa frustasi, lambat dalam menemukan benda, dan kurang mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
Macam-Macam Gangguan Memori
Gangguan memori disebabkan oleh terganggunya fungsi otak sehingga mempengaruhi ingatan dan tingkah laku seseorang. Terdapat beberapa jenis penyakit yang berhubungan dengan gangguan memori, diantaranya:
1. Demensia
Demensia adalah sebuah gangguan memori yang disebabkan penurunan fungsi otak seperti daya ingat, kemampuan berpikir, memahami sesuatu hingga mengganggu kegiatan sehari-hari.
2. Alzheimer
Gangguan memori yang disebabkan oleh penumpukan protein abnormal yang menyebabkan terganggunya sel-sel saraf otak. Gejala yang terjadi dalam jangka panjang seperti kehilangan beragam fungsi, kesulitan mengontrol pikiran, memori dan bahasa.
3. Amnesia
Kondisi dimana seseorang mengalami hilangnya memori yang bersifat sementara atau permanen. Amnesia biasanya disebabkan oleh cedera otak, stroke, kejang, tumor, penurunan pasokan oksigen pada otak dan peradangan otak.
Pengobatan Gangguan Memori
Gangguan memori dapat diatasi dengan beberapa cara dengan melakukan pendekatan yang dilakukan oleh psikiater atau psikolog. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan memori:
- Pendekatan behavioral. Pendekatan dilakukan untuk melihat kebiasaan salah yang dilakukan penderita dan mengubahnya ke cara yang benar.
- Pendekatan psikodinamika. Dalam pendekatan ini terapis akan meminta penderita menceritakan segala sesuatu yang ingin disampaikan sehingga membuka ingatan yang terpendam dan mengurangi rasa tertekan.
- Pendekatan teknis hypnosis. Teknik yang dilakukan untuk mengungkapkan ingatan yang terpendam. Hal ini dikarenakan tidak semua mampu menceritakan hal apapun yang mereka pendam.
Pemulihan Gangguan Memori
Gejala dapat dicegah dan diatasi oleh beberapa hal sederhana. Dengan membuat jadwal harian tentang kegiatan yang akan dilakukan dapat membuat seseorang tetap mengingat dengan teratur.
Melakukan aktivitas olahraga fisik dan otak seperti mengisi soal teka teki, juga dapat melatih ingatan. Mengonsumsi vitamin otak, menjaga pola makan sehat, dan istirahat cukup.
Kapan Harus Ke Dokter?
Gangguan dapat menyebabkan komplikasi hingga ke tahap depresi akut sehingga mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari.
Segera lakukan konsultasi ke dokter spesialis jika mengalami gejala-gejala yang dijelaskan di atas. Agar dapat melakukan pencegahan lebih cepat dan tepat.
Sobat Pintar, kamu jangan khawatir untuk menemukan dokter spesialis yang sesuai dengan kebutuhanmu. SiapDOK bersama RSCM bekerjasama membantu kamu melakukan konsultasi kesehatan dengan mudah.
Kamu hanya perlu mengunduh aplikasi SmartRSCM melalui Google Play Store atau Apple App Store di ponsel. Lalu kamu sudah bisa memilih pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhan kamu. Yuk download aplikasinya!
(Windya Aprista)
Referensi:
Jurnal Penelitian Mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Hubungan Penerapan Sholat Lima Waktu Dengan Tingkat Status Kognitif Lansia Di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Sudagaran Kabupaten Banyumas. Diakses pada 2022
Jurnal Penelitian Mahasiswa, Universitas Diponegoro. Pengaruh Brain Training Terhadap Tingkat Inteligensia Pada Kelompok Usia Dewasa Muda. Diakses pada 2022
Karya Tulis Ilmiah, Universitas Diponegoro. Asuhan Keperawatan Pada Lansia Gangguan Neurosensori Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Memori (Di Upt Panti Sosial Tresna Werdha Magetan). Diakses pada 2022