Sobat Pintar, tahukah kamu infeksi yang disebabkan Human Papillomavirus (HPV) dapat menyerang wanita dan pria? Berikut penjelasannya.
Human Papillomavirus (HPV) adalah virus yang paling sering dijumpai pada penyakit menular seksual dan diduga berperan dalam proses terjadinya kanker.
Terdapat 130 tipe HPV yang telah berhasil diidentifikasi dan lebih dari 40 tipe HPV dapat menginfeksi area genital pria dan wanita, mulut, serta tenggorokan. Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual.
HPV berperan dalam menyebabkan terjadinya kanker serviks meskipun bukan satu-satunya penyebab terjadinya kanker serviks.
Menurut World Health Organization (WHO) lebih dari 95% penyebab besar terjadinya kanker serviks adalah karena human papillomavirus (HPV), dan kanker serviks merupakan kanker paling banyak kedua yang diderita perempuan di dunia.
Sedangkan di Indonesia, kasus kanker serviks mencapai 207 kasus per 100.000 populasi, sehingga kanker serviks menjadi urutan kedua sebagai kasus kanker terbesar di Indonesia setelah kanker payudara yang diderita oleh wanita.
Penyebab Human Papillomavirus (HPV)
HPV merupakan virus DNA sirkuler rantai ganda, berukuran kecil, tidak memiliki selubung (envelope) dan masuk dalam keluarga Papillomaviridae.
Saat ini, lebih dari 200 jenis HPV yang berbeda telah dikarakterisasi dan sekitar 30 sampai 40 dapat menginfeksi lapisan epitel saluran anogenital dan area mukosa lainnya pada tubuh manusia.
HPV dapat menjadi penyebab utama terjadinya kanker serviks.
Kanker serviks tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Butuh waktu sekitar 5-10 tahun dari sejak infeksi pertama sampai berkembang menjadi kanker invasif (mengganas).
Gejala Human Papillomavirus (HPV)
Masa inkubasi HPV 3-4 bulan (bervariasi 1 bulan hingga 2 tahun) sejak virus ditularkan. Pada beberapa orang virus HPV dapat ditangani oleh sistem imun sebelum berkembang ke kategori ganas.
Gejala Human Papillomavirus biasanya terjadi dengan dirasakannya nyeri dan sakit pada area sekitar vagina, penis atau anus. Namun ada juga gejala yang dapat dilihat langsung, yaitu munculnya kutil pada area kelamin, anus, mulut atau sekitar tubuh.
Penularan Human Papillomavirus (HPV)
Human Papillomavirus (HPV) dapat hidup di permukaan kulit penderita dan bisa menular melalui luka yang terbuka. Penyebaran HPV dapat terjadi akibat kontak langsung dengan penderita seperti hubungan seksual termasuk oral sex, anal sex, dan hand sex.
Virus ini juga dapat menular melalui non-seksual seperti ibu kepada bayi dalam kandungan. penggunaan alat-alat yang terkontaminasi seperti handuk, sarung tangan, dan pakaian.
HPV dapat menyerang lebih cepat bila respon imun sangat lemah, misalnya pada beberapa kasus seperti:
- Mengidap penyakit HIV
- Perokok akut
- Kondisi hamil
- Seseorang yang mengalami malnutrisi
Pengobatan Human Papillomavirus (HPV)
Infeksi HPV seperti kutil yang tumbuh pada bagian tubuh masih dapat sembuh dengan sendirinya, namun kamu juga dapat melakukan konsultasi ke dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan saran pengobatan.
Biasanya setelah melakukan konsultasi ke dokter, kamu akan diberikan beberapa saran pengobatan sebagai berikut:
- Memberikan Obat Oles
Kutil yang tumbuh di permukaan kulit, masih bisa disembuhkan dengan penggunaan obat oleh yang sesuai dengan saran dokter.
Obat akan bekerja dengan mengikis lapisan kutil secara bertahap. Obat oles ini biasanya memiliki kandungan asam trikloroasetat yang bekerja membakar protein dalam sel kulit.
- Pengangkatan Kutil
Bila proses dengan obat oles kutil tidak berhasil, maka dokter dapat melakukan beberapa tindakan seperti:
- Krioterapi, metode dengan membekukan kutil dengan cairan nitrogen
- Kauter, merupakan suatu tindakan pembakaran kutil menggunakan aliran listrik
- Operasi
- Sinar laser
Beberapa metode tersebut hanya sebagai penanganan gejala yang timbul akibat HPV, namun tidak sepenuhnya menyembuhkan. Hingga saat ini belum ditemukan cara yang dapat menyembuhkan HPV secara permanen.
Saat ini hanya terdapat cara pencegahan terinfeksi Human Papillomavirus (HPV), yaitu dengan pemberian vaksin HPV. Vaksinasi HPV merupakan upaya pencegahan primer yang diharapkan dapat menurunkan terjadinya infeksi HPV.
Pada penelitian didapatkan bahwa vaksin bivale HPV 16/18 VLP sangat efektif menurunkan angka kasus infeksi HPV. Vaksin dapat diberikan hingga usia 55 tahun. Paling efektif di usia 25-45 tahun, dan akan bekerja dengan baik jika diberikan sebelum terinfeksi HPV.
Kapan Harus ke Dokter?
Human Papillomavirus (HPV) dapat menyebabkan komplikasi apabila tidak segera dikonsultasikan ke dokter. Segera lakukan konsultasi ke dokter spesialis terkait jika sudah mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan HPV.
Beberapa resiko fatal yang dapat terjadi akibat Human Papillomavirus (HPV) adalah:
-
- Kanker serviks
- Kanker vulva dan vagina
- Kanker anus
- Kondiloma Akuminata
- Raspirotori Papillomatosis Berulang
Namun tidak perlu khawatir jika ingin melakukan konsultasi dengan dokter. SiapDOK bersama RSCM siap membantu kamu untuk menemukan dokter sesuai dengan kebutuhan dan melakukan konsultasi dengan mudah.
Sobat Pintar dapat mengunduh aplikasi SmartRSCM melalui Android Play Store atau Apple App Store. Daftarkan diri kamu dan segera cari pelayanan kesehatan yang kamu butuhkan. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapanpun dan dimanapun dengan mudah.
(Windya Aprista)
Ditinjau oleh:
Referensi:
Public Health Science Journal, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Human Papilloma Virus dan Kanker Serviks. Diakses pada 2022
Jurnal Kesehatan, Universitas Indonesia. Patogenesis Human Papillomavirus (HPV) pada Kanker Serviks. Diakses pada 2022
World Health Organization. Cervical Cancer. Diakses pada 2022.