Skip to content

Infeksi Jamur Vagina: Penyebab, Gejala, Penanganan

infeksi jamur vagina

Infeksi jamur vagina termasuk jenis infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur kandida yang berlebih. Infeksi jamur pada vagina juga sering disebut kandidiasis vaginalis.

Pada kondisi normal, jamur ini memang hidup di vagina dan berbagai area tubuh lainnya, seperti mulut, saluran pencernaan, dan kulit, tanpa menyebabkan gangguan kesehatan.

Data dari WHO (World Health Organization), setiap tahunnya infeksi pada vagina menyerang perempuan di seluruh dunia 10-15% dari 100 juta perempuan, 15% diantaranya disebabkan oleh jamur Candida albicans ini.

Penyebab Infeksi Jamur Vagina

Penyebab Infeksi Jamur Vagina

Keadaan normal penyebab infeksi jamur vagina yang signifikan disebabkan oleh jamur Candida albicans yang memang berkembang biak di kulit 

Selain itu juga ada beberapa bagian tubuh, seperti mulut, tenggorokan, saluran cerna, dan vagina, tanpa menyebabkan gangguan kesehatan. 

Adapun jamur ini bisa membahayakan tubuh bila terus memperbanyak diri secara tidak terkendali pada ke aliran darah, ginjal, jantung, dan otak.

Memang semakin cepat dan masifnya pertumbuhan jamur Candida albicans pada tubuh dikarenakan seorang penderita memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Berikut beberapa keadaan seseorang cenderung beresiko terkena infeksi ini: 

  1. Seseorang yang mengidap diabetes, HIV/AIDS, kanker, dan sedang menjalani kemoterapi
  2. Faktor usia dimana lebih sering dialami oleh lansia dan bayi
  3. Mengonsumsi obat-obatan yaitu prednison, kortikosteroid inhalasi, atau antibiotik yang cukup lama sehingga meningkatkan risiko kandidiasis 
  4. Seseorang yang aktif secara seksual namun tidak menggunakan kondom sehingga meningkatkan risiko tertularnya candidiasis
  5. Douching vagina yakni proses membersihkan bagian dalam vagina dengan cara menyemprotkan cairan pembersih khusus yang terlalu sering
  6. Organ intim yang sering basah karena pemakaian pakaian dalam atau celana yang ketat dan tidak menyerap keringat 

Gejala dan Ciri-ciri Infeksi Jamur Vagina

Infeksi jamur vagina ini bisa dilihat dari organ mulut dan organ intim seorang penderita. Simak penjelasan rinci mengenai gejala yang rentan terinfeksi: 

1. Kandidiasis Mulut

Gejala umum pada kandidiasis mulut yaitu munculnya bercak berwarna putih di dalam mulut dan lidah, kulit di sudut mulut pecah-pecah, dan kemerahan pada rongga mulut. Bisa juga berupa sakit tenggorokan dan kesulitan menelan makanan

2. Infeksi Jamur di Sekitar Organ Intim. 

Infeksi jamur ini merupakan penyebab umum dari iritasi pada vagina, tapi juga bisa dialami oleh pria (khususnya pria yang belum disunat)

Gejala infeksi jamur meliputi gatal luar biasa yang terasa di sekitar alat kelamin, bagian di sekeliling kelamin yang memerah dan perih, serta munculnya keputihan yang menggumpal seperti keju

Apakah Jamur Vagina dapat Menular?

Kandidiasis Mulut

Kandidiasis vaginalis memang biasanya tidak menular langsung dari orang ke orang. Namun, dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terdapat beberapa spesies jamur yang menjadi penyebab kandidiasis berkembang hidup di kulit. 

Maka dari itu, candidiasis dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain dan menyebabkan infeksi pada orang-orang yang berisiko tinggi terhadap infeksi tersebut, seperti orang dengan kekebalan tubuh yang lemah. 

Akibat Infeksi Jamur Vagina

Kandidiasis, terutama yang oral sebenarnya jarang menjadi masalah bagi anak-anak dan orang dewasa yang sehat. 

Kendati demikian, candidiasis dapat menjadi ancaman serius bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah. 

Misalnya seperti pengidap kanker yang menjalani pengobatan, pengidap HIV/AIDS, hingga bayi dan lansia. Sebab, kondisi tersebut dapat membuat infeksi menyebar ke aliran darah serta organ tubuh lainnya. 

Jika infeksi menyebar ke aliran darah dan organ tubuh lain, dapat terjadi komplikasi berupa sepsis (komplikasi beberapa organ) dan bahayanya mampu menginfeksi organ tersebut.

Pengobatan Infeksi Jamur Vagina

Sobat Pintar bisa melakukan pengobatan sendiri atau berkonsultasi dengan dokter terkait pemberian obat-obatan untuk kandidiasis vaginalis. Untuk pengobatan sendiri ada beberapa tips yang bisa dilakukan yaitu:

  1. Jagalah kebersihan area vagina dengan membilasnya hanya dengan air hangat dan jangan menggunakan douche (alat untuk mengeluarkan air urin)
  2. Hindari menggunakan pembalut beraroma
  3. Minum antibiotik jika diperlukan saja hanya bila perlu
  4. Segera mandi dan ganti pakaian renang setelah berenang
  5. Kenakan pakaian dalam berbahan katun serta longgar

Lalu Sobat Pintar juga bisa mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi infeksi jamur vagina: 

  1. Obat antijamur minum seperti fluconazole dan itraconazole
  2. Obat antijamur oles dalam bentuk krim, salep, cairan, atau tablet vagina, misalnya miconazole, clotrimazole, nystatin, dan asam borat
  3. Obat antihistamin minum

Kapan harus ke dokter?

Yuk, Sobat Pintar, segeralah menghubungi dokter jika kamu atau orang terdekatmu mengidap kadididasis vaginal dengan gejala yang berangsur lama, seperti:

  1. Gejala yang memburuk atau tidak kunjung membaik dalam 1 minggu
  2. Luka berwarna putih pada lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi, dan amandel
  3. Kemerahan atau rasa sakit yang cukup parah, menyebabkan kesulitan makan atau menelan
  4. Sedikit berdarah apabila luka tergesek
  5. Retak atau kemerahan pada ujung-ujung mulut

Dengan hadirnya aplikasi SmartRSCM yang sudah tersedia di  Google Play Store maupun  Apple App Store kamu dapat melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab luka dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Berkat fitur konsultasi online dengan dokter-dokter ahli dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo!

(Maria Angeli Adind)

Referensi:

Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Universitas Airlangga. Profil Pasien Baru. Diakses pada 2022

Jurnal Repository. Poltekkes Denpasar. Latar Belakang Infeksi Jamur. Diakses pada 2022