Halo, Sobat Pintar! Kamu sudah tahu belum kalau ternyata jenis katarak itu banyak, lho! Mau tahu apa saja? Yuk, langsung scroll aja!
Sebagai penyebab kebutaan nomor satu di dunia, katarak terbagi menjadi berbagai jenis sesuai dengan sifat dan karakteristiknya.
Jenis Katarak Berdasarkan Usia
1. Katarak Senilis
Katarak senilis biasa mengenai lansia (di atas 50 tahun) dan berakibat lensa mengalami kekeruhan, penebalan, dan penurunan daya akomodasi.
Selain faktor usia, katarak senilis dapat juga disebabkan oleh diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit pengganggu metabolisme mata.
2. Katarak Juvenil
Katarak juvenil merupakan salah satu jenis katarak yang biasa mengenai remaja berusia di atas 1 tahun hingga 23 tahun.
Katarak ini biasa terjadi setiap 1 dalam 2000 kelahiran hidup. Biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan normal lensa.
3. Katarak Kongenital
Katarak pada bayi terjadi karena masalah saat kehamilan yang biasa terjadi pada ibu hamil. Katarak ini dapat disebabkan ibu hamil yang mengalami toksoplasma, rubella, dan lain-lain. Biasanya bayi akan langsung menderita katarak kongenital saat dilahirkan.
Separuh penderita katarak kongenital terkena anomali mata lainnya seperti PHPV, aniridia, koloboma, dan lain-lain.
Jenis Katarak Berdasarkan Penyebabnya
1. Katarak Traumatik
Katarak traumatik terjadi akibat terjadi cedera pada mata. Cedera tersebut dapat terjadi karena terpapar suhu panas terus menerus, terkena bahan kimia, serpihan batu, dan lain-lain.
Katarak traumatik dapat terjadi setelah cedera atau beberapa tahun kemudian.
2. Katarak Komplikata
Katarak komplikata terjadi akibat infeksi, pemakaian steroid dalam jangka waktu yang lama, penyakit kencing manis, dan riwayat uveitis kronis atau berulang.
3. Sindrom Pseudoeksfoliasi
Sindrom pseudoeksfoliasi merupakan katarak yang disertai adanya material yang menyebabkan kelainan/penyakit lain seperti glaukoma.
Katarak ini disebabkan oleh faktor usia dan terkadang penyakit lain yang dapat terjadi pada usia muda.
Jenis Katarak Berdasarkan Letak atau Tingkat Kekeruhan Lensa
1. Katarak Nuklearis
Kekeruhan yang terbentuk di area tengah lensa diiringi perubahan warna lensa menjadi kuning atau coklat secara progresif perlahan-lahan disebut sebagai katarak nuklearis.
Penderita katarak nuklearis sulit untuk membedakan corak mata dan melihat penglihatan jauh. Jenis katarak ini paling sering ditemui pada lansia karena rabun dekat, yang merupakan faktor risiko katarak nuklearis, banyak terjadi pada lansia.
2. Katarak Kortikal
Kekeruhan yang terjadi pada katarak kortikal tidak merata dan berada di daerah korteks (pinggiran atau tepi luar lensa).
Pada katarak kortikal, akan terbentuk area putih mengelilingi lensa yang membuat cahaya tersebar saat masuk ke mata dan mengakibatkan pandangan kabur dan silau jika melihat ke arah sumber cahaya.
3. Katarak Subkapsular
Kekeruhan pada katarak subkapsular terbagi menjadi kekeruhan di area belakang atau kekeruhan di area lensa mata, sebagaimana dijelaskan di bawah ini:
- Katarak Subkapsular Posterios: kekeruhan terjadi di belakang lensa pada jalur cahaya saat melewati lensa. Biasa terjadi akibat penyakit diabetes melitus.
- Katarak Subkapsular Anterior: kekeruhan terjadi di depan lensa dan biasa terjadi akibat cedera.
Penderita katarak subkapsular merasa silau, memiliki penglihatan buruk pada tempat terang, dan lebih terganggu pada penglihatan dekat daripada jauh.
4. Katarak Matur
Kekeruhan pada katarak matur terjadi pada seluruh lensa sehingga menyebabkan penderita sama sekali tidak bisa melihat bayangan.
Penderita katarak matur tidak akan dapat melihat dan mengenali objek di depannya.
Kapan Harus ke Dokter?
Kalau Sobat Pintar masih bingung dan ragu-ragu tentang kondisi kesehatan kamu, apakah mengidap penyakit mata atau tidak, kamu sekarang bisa, loh, bertanya langsung ke dokter berkualitas dari rumah sakit ternama RSCM dengan mudah!
Cukup dengan men-download aplikasi SmartRSCM oleh SiapDOK melalui App Store atau Play Store, kamu dapat langsung berkonsultasi secara online tanpa harus bepergian ke rumah sakit!
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk #PercayakanDoktermu!
(Callysta Nathania Regina Nariswari)
Ditinjau oleh: dr. Henry Riyanto Sofyan, Sp.S
Referensi
Astari, P. (2018). Diakses pada 2022. Katarak: Klasifikasi, Tatalaksana, dan Komplikasi Operasi. CDK-269, 45(10), 749. CDK Journal.