Skip to content

Kanker Kandung Kemih: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

  • by
Kanker Kandung Kemih

Apakah kamu familiar dengan kanker kandung kemih? Sesuai namanya, jenis kanker ini disebabkan adanya pertumbuhan sel yang tidak normal di kandung kemih.

American Cancer Society memprediksi bahwa di tahun 2022 ini, jumlah penderita kanker ini di Amerika Serikat bisa mencapai 81.180 kasus. Selain itu, kasus kematian akibat kanker ini diprediksi sebanyak 17.100 kasus kematian.

Sementara itu, data dari Global Cancer Observatory (Globocan) pada tahun 2020 menyebutkan bahwa terdapat 7.828 kasus kanker kandung kemih di Indonesia dengan jumlah kematian sebanyak 3.885.

Meskipun tidak termasuk dalam daftar 10 kanker dengan penderita terbanyak, kita tetap harus selalu waspada agar penanganan tidak terlambat.

Yuk, simak baik-baik apa saja gejalanya di bawah ini!

Apa itu Kanker Kandung Kemih?

Kanker Kandung Kemih

Sumber: freepik.com

Kanker kandung kemih adalah jenis kanker yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel kantung kemih yang tidak normal. Ketika sel kanker ini mulai terbentuk, sel-sel tersebut akan membentuk tumor, dan jika dibiarkan bahkan bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Merujuk pada data di Globocan tahun 2020, kanker ini berada di urutan 13 dari 35 jenis kanker lainnya, menandakan bahwa kanker jenis ini merupakan kategori kanker yang cukup langka di Indonesia.

Tahukah kamu bahwa kanker ini lebih banyak diderita oleh pria dibandingkan dengan wanita?

Di Amerika Serikat sendiri, American Cancer Society memperkirakan jumlah penderita kanker kandung kemih pada tahun 2022 ini mencapai 61.700 kasus pada pria dan 19.480 pada wanita.

Jenis Kanker Kandung Kemih

Terdapat 3 jenis kanker kandung kemih, antara lain:

  • Karsinoma Urotelial

Urothelial carcinoma atau karsinoma urotelial adalah jenis yang pertama. Jenis ini merupakan tipe yang paling umum diderita.

Sel urotelial juga menyambung ke bagian-bagian lain dari saluran kemih, contohnya adalah bagian ginjal yang terhubung dengan renal pelvis, ureter, dan uretra.

Jika seseorang mengidapnya, maka bagian-bagian dari saluran kemih tersebut perlu dilakukan pengecekan untuk mengetahui apakah terdapat tumor di ureter, renal pelvis, atau uretra.

  • Karsinoma sel skuamosa

Squamous cell carcinoma atau karsinoma sel skuamosa adalah jenis yang kedua.

Jenis karsinoma sel skuamosa ini juga berkaitan dengan adanya iritasi kronis di kandung kemih. Misalnya, penggunaan kateter urine dengan jangka waktu yang lama bisa memicu iritasi kronis di kandung kemih.

Jenis ini merupakan tipe yang sangat langka, dengan hanya 1% – 2% penderita kanker di Amerika Serikat mengidap tipe ini.

Karsinoma sel skuamosa lebih banyak ditemui di suatu negara atau tempat yang rawan akan schistosomiasis atau biasa disebut juga dengan demam keong yang disebabkan oleh infeksi cacing parasit air tawar.

Negara-negara yang rawan akan jenis kanker ini meliputi negara tropis dan subtropis seperti Afrika, Timur, Tengah, dan Asia Tenggara. Sejauh ini di Indonesia sendiri, penyakit demam keong ini baru ditemukan di Sulawesi Tengah.

  • Adenokarsinoma

Adenocarcinoma atau adenokarsinoma merupakan tipe yang ketiga. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua kanker kandung kemih merupakan adenokarsinoma.

Jenis adenokarsinoma ini bermula dari sel-sel yang membentuk kelenjar yang berfungsi untuk mengeluarkan lendir di kandung kemih.

Jenis adenokarsinoma ini sangat langka, yaitu dengan hanya sebanyak 1% dari penderita kanker kandung kemih menderita tipe adenokarsinoma.

Selain ketiga tipe kanker di atas, kanker ini juga dibedakan menjadi 2 tipe berdasarkan seberapa cepat kanker tersebut menyebar di dinding kandung kemih.

Berikut ini merupakan 2 jenis kanker kandung kemih berdasarkan kecepatan penyebarannya:

  • Non-invasif

Tipe non-invasif adalah dimana sel kanker hanya terdapat di lapisan sel bagian dalam (epitel transisional). Artinya, tipe non-invasif ini belum sampai tumbuh ke lapisan yang lebih dalam lagi.  

  • Invasif

Tipe invasif merupakan jenis kanker kandung kemih yang lebih sulit untuk diobati. Hal ini dikarenakan sel-sel kanker telah tumbuh ke lapisan dinding kandung kemih yang lebih dalam.

Apa Gejala Kanker Kandung Kemih?

Walaupun kanker ini termasuk dalam jenis kanker yang langka, kita tetap tidak boleh lengah dan terus waspada.

Oleh karena itu, penting bagi Sobat Pintar untuk mengetahui ciri-cirinya agar bisa segera konsultasi ke dokter apabila mengalami satu atau lebih gejala dari penyakit kanker ini.

Berikut ini merupakan gejala-gejala kanker kandung kemih:

  • Kencing berdarah

Sobat Pintar, apabila kamu mengalami kencing berdarah, maka kamu perlu mewaspadainya karena hal tersebut merupakan gejala paling umum yang diderita oleh pengidap kanker kandung kemih.

Haematuria atau kencing berdarah biasanya tidak terasa sakit. Terdapat bercak darah yang juga keluar ketika kamu buang air kecil, atau bisa juga telah bercampur dengan urine menjadikan urine berwarna kecoklatan.

Karena banyak orang yang tidak sadar bahwa mereka kencing berdarah, kamu perlu mencermati gejala-gejala lain agar proses pengobatan kanker tidak sampai terlambat.

  • Frekuensi buang air kecil meningkat

Jika kamu merasa akhir-akhir ini terlalu sering buang air kecil, maka kamu perlu waspada karena hal tersebut merupakan salah satu ciri-ciri dari pengidap kanker jenis ini.

Selain itu,  jika kamu secara tiba-tiba ingin buang air kecil, hal ini juga merupakan salah satu tanda bahwa kamu mungkin mengidap kanker ini.

  • Rasa terbakar ketika buang air kecil

Sobat Pintar, apakah kamu pernah merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil? Jika pernah, kamu perlu berhati-hati mulai dari sekarang karena rasa terbakar saat buang air kecil adalah salah satu gejala dari penyakit kanker ini.

  • Nyeri panggul

Gejala nyeri panggul terjadi pada penderita kanker ini di stadium lanjutan. Oleh karena itu, jika kamu sudah terdiagnosa menjadi penderita, maka kemungkinan besar kamu akan mengalami nyeri panggul.

  • Nyeri pada tulang

Sama halnya dengan nyeri panggul, nyeri pada tulang juga dirasakan oleh penderita kanker kandung kemih yang sudah terkonfirmasi dan berada di stadium lanjutan. Jika kamu belum berada di stadium lanjutan, kemungkinan besar kamu tidak akan mengalami nyeri pada tulang.

  • Berat badan menurun

Turunnya berat badan secara tidak sengaja, dalam artian kamu sama sekali tidak beraktivitas berat, merupakan gejala yang dialami penderita kanker ini. 

  • Pembengkakan pada kaki

Pembengkakan yang terjadi di kaki memang bisa saja terjadi karena penyakit lain dan bukan karena kanker. Namun, kamu tidak boleh lengah dan harus segera berkonsultasi ke dokter apabila mengalami gejala ini.

Perlu diingat bahwa gejala dan ciri-ciri dari nyeri panggul, nyeri pada tulang, berat badan menurun, dan pembengkakan pada kaki termasuk dalam gejala yang dirasakan oleh penderita stadium lanjutan.

Oleh karena itu, apabila kamu mengalami semua gejala tersebut, kamu harus segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Faktor Risiko Kanker Kandung Kemih

Secara umum tidak ada penyebab kanker jenis ini secara langsung, akan tetapi beberapa faktor dapat berkontribusi meningkatkan risiko menderita kanker jenis ini.

Berikut ini merupakan faktor risiko dari kanker kandung kemih dari yang masih bisa dicegah hingga yang tidak bisa dicegah:

  1. Merokok, merupakan salah satu penyebab paling utama kanker ini.  
  2. Eksposur bahan kimia di tempat kerja, misalnya pekerja di industri tekstil, karet, cat (termasuk cat rambut), dan percetakan lebih berisiko mengidap kanker akibat terpapar bahan kimia. 
  3. Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat diabetes berpotensi meningkatkan risiko menjadi penderita.
  4. Kandungan arsenik di air minum juga berisiko meningkatkan peluang terkena kanker kandung kemih.
  5. Kurang cairan terutama kurang minum air putih bisa menjadi salah satu penyebab karena kurangnya intensitas buang air kecil yang membantu untuk mengeluarkan sisa-sisa bahan kimia yang terdapat di kandung kemih.
  6. Iritasi kronis dan infeksi pada kandung kemih merupakan salah satu faktor risiko yang tidak bisa dicegah. Jika mengalaminya, maka kemungkinan besar kamu akan mengidap kanker kandung kemih juga.
  7. Ras dan etnis adalah faktor yang tidak bisa diubah oleh siapapun. Oleh karena itu, sebagai ras berkulit putih seperti orang Amerika, mereka lebih berpeluang untuk mengidap kanker ini.
  8. Usia lanjut lebih berisiko untuk mengidap kanker. Penelitian oleh American Cancer Society menyebutkan bahwa 9 dari 10 orang pengidap kanker jenis ini berusia di atas 55 tahun.
  9. Jenis kelamin sangat berpengaruh pada besarnya risiko terkena kanker jenis ini. Pria lebih berpotensi terpapar kanker kandung kemih dibandingkan wanita.
  10. Memiliki riwayat penyakit yang menyerang kandung kemih atau kanker urotelial lain juga merupakan faktor risiko yang tidak bisa dicegah.
  11. Kandung kemih yang cacat sejak lahir dapat menyebabkan kanker, yaitu apabila bagian yang bernama urachus (yang menghubungkan tali pusar dengan saluran kencing) tetap ada ketika bayi lahir.
  12. Faktor keturunan juga termasuk dalam faktor risiko yang tidak bisa dicegah. Apabila keluargamu pernah mengidap kanker ini, ada kemungkinan kamu juga bisa mengidapnya.
  13. Efek dari kemoterapi dan radioterapi juga dapat menyebabkan kanker ini. Biasanya, kamu akan diminta untuk minum air putih yang banyak untuk mengurangi risiko infeksi kandung kemih.

Cara Mengobati

Dikutip dari American Cancer Society, pengobatan pasien kanker kandung kemih berbeda-beda tergantung berada di stadium berapakah kamu. Selain itu, faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi proses pengobatan juga perlu dipertimbangkan.

Pengobatan kanker kandung kemih bermacam-macam, mulai dari imunoterapi, radioterapi, kemoterapi, intravesical therapy, hingga operasi kanker kandung kemih.

Kapan Harus ke Dokter?

Sobat Pintar, kamu tidak boleh lengah sedikitpun setelah mengetahui bahwa kanker jenis ini lebih banyak diderita oleh orang-orang berusia di atas 55 tahun.

Selain itu, kamu juga tidak boleh menganggap enteng penyakit kanker ini walaupun kanker ini termasuk ke jenis kanker yang langka di Indonesia.

Jika kamu mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, kamu tidak boleh menunda-nunda untuk berkonsultasi ke dokter supaya pengobatan yang diberikan tidak terlalu memberatkanmu.

Jangan khawatir! Sekarang sudah tersedia aplikasi SmartRSCM oleh SiapDOK yang bekerja sama dengan RSCM.

Kamu bisa berkonsultasi melalui video call dengan dokter spesialis yang menangani kanker di RSCM menggunakan aplikasi Smart RSCM.

Selain itu, Smart RSCM kini telah dilengkapi dengan fitur jasa klaim asuransi AdMedika, jasa peresepan dan pengantaran obat oleh Kimia Farma, dan uji laboratorium oleh Prodia.

Tunggu apalagi? Yuk, segera download Smart RSCM di Play Store atau App Store dan nikmati layanan konsultasi premium oleh dokter-dokter handal di RSCM dimanapun dan kapanpun!

(Alula Sakinah)

Ditinjau Oleh: dr. Handoko, B.Med.Sci., Sp.Onk.Rad

Referensi

American Cancer Society. Diakses pada 2022. Key Statistics for Bladder Cancer.

American Cancer Society. Diakses pada 2022. What is Bladder Cancer?

The Global Cancer Observatory. Diakses pada 2022. Fact Sheets: Indonesia.

National Library of Medicine. Diakses pada 2022. Bladder Cancer.

NHS UK. Diakses pada 2022. Bladder cancer.

NIH National Cancer Institute. Diakses pada 2022. Bladder Cancer Treatment (PDQ®)–Patient Version.

TROPMED UGM. Diakses pada 2022. Penyakit yang hanya ada di Sulawesi Tengah!