Skip to content

Apa itu Laparoskopi dan Kapan Dilakukan?

  • by
Laparoskopi

Laparoskopi adalah jenis prosedur bedah yang memungkinkan ahli bedah untuk mengakses bagian dalam perut dan panggul tanpa harus membuat sayatan yang besar di kulit.

Laparoskopi dilakukan dengan alat bernama laparoskop yang berbentuk seperti sebuah tabung kecil. Dalam alat ini terdapat cahaya dan kamera dengan fungsi menyampaikan gambar dalam perut dan panggul ke sebuah monitor.

Prosedur laparoskopi dilakukan demi mendapat diagnosis atau pengobatan. Melalui cara ini, dokter dapat mengetahui sebuah gejala atau penyakit, seperti infeksi, kista, dan fibroid.

Kapankah Laparoskopi Dilakukan?

Laparoskopi

Sumber: detik health

 

Tindakan laparoskopi dilakukan ketika tes-tes seperti USG, CT Scan, dan MRI tidak bisa memberikan informasi yang diperlukan tim medis. Dengan kata lain, seorang pasien setelah menjalani laparoskopi dapat langsung pulang di hari yang sama.

Perlu menjadi perhatian bahwa laparoskopi tidak dianjurkan jika pasien menderita kanker atau hernia di bagian perut, atau pernah menjalani operasi di bagian tersebut, karena sangat berisiko. 

Prosedur diawali dengan pemberian anestesi umum yang membuat pasien tidur selama proses bedah berlangsung.

Anestesi lokal mungkin saja digunakan dalam beberapa kasus khusus karena tujuan anestesi ini adalah mematikan area yang akan dilakukan pembedahan, dan pasien tetap terjaga selama tindakan.

Dokter akan membuat sayatan di bawah pusar dan memasukkan tabung kecil yang disebut kanula. Kanula tersebut berfungsi untuk mengembangkan perut dengan memasukkan gas karbon dioksida. Kondisi ini dapat mempermudah dokter dalama melihat orgam dalam perut secara jelas. 

Terakhir, dokter memasukkan laparoskop lewat sayatan yang sudah dibuat sebelumnya. Kamera yang terpasang pada alat laparoskop ini akan menampilkan gambar pada layar, sehingga ahli bedah dapat dengan jelas melihat keluhan yang terdapat dibagian dalam tubuh. 

Setelah dioperasi, alat laparoskopi dan gas akan dikeluarkan dari dalam perut. Sayatan yang dibuat pada awal prosedur juga akan ditutup dengan jahitan, lalu dibalut perban. 

Pasca operasi laparoskopi, pasien akan menjalani masa pemulihan singkat di ruang rawat selama dua sampai empat jam. Tekanan darah pasien, suhu tubuh, kadar oksigen, dan irama jantung akan diperiksa oleh dokter secara berkala.

Apabila kondisi sudah stabil dan aman, pasien akan diperbolehkan untuk pulang dan beraktivitas seperti semula. Agar luka cepat sembuh, pasien dianjurkan untuk menghindari aktivitas berat selama seminggu setelah operasi.

Sobat sehat memiliki masalah kesehatan atau gangguan dan ingin berkonsultasi dengan dokter? SiapDOK jawabannya!

Sobat Sehat akan mendaatkan pelayanan yang berkualitas dan aman dari SiapDOK dengan ratusan dokter spesialis yang telah telah disertifikasi. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk #PercayakanDoktermu, download aplikasi SiapDOK yaitu SmartRSCM melalui Google Playstore atau App Store!

(Anneke Virna Murdoko)

Ditinjau oleh: dr. Henry Riyanto Sofyan, Sp.S

Kamustoto