Setiap orang pasti memiliki makanan favorit. Dengan menyantap makanan favorit, akan meningkatkan kenikmatan seseorang dalam mengkonsumsi makanan tersebut. Sehingga, cita rasa makanan juga akan lebih terasa di lidah si penyantap.
Namun, perlu untuk diketahui bahwa setiap makanan memiliki kandungan yang terkadang tidak sesuai dengan kondisi tubuh manusia dan mampu memicu adanya kemunculan alergi.
Alergi dapat diartikan sebagai reaksi dari adanya sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat asing yang masuk ke dalam tubuh. alergi biasanya dapat menyebabkan gejala seperti pilek dan sesak napas. Zat yang dapat memicu alergi disebut sebagai alergen.
Melansir dari Allergy Facts, rinitis alergi musiman didiagnosis terjadi pada sekitar 24 juta orang di Amerika Serikat pada tahun 2018. Ini setara dengan sekitar 8% (19,2 juta) orang dewasa dan 7% (5,2 juta) anak-anak.
Data tersebut diperkuat dengan kemunculan alergi secara masif pada tahun 1993 hingga 2006 yang meningkat sebanyak tiga kali lipat dari kondisi normal.
Pada tahun 2013 hingga 2019 juga telah terjadi peningkatan persentase kasus alergi di Inggris sebanyak 72% dan berdampak terhadap jumlah penggunaan fasilitas rawat inap dari 1.015 menjadi 1.746. Diketahui bahwa fenomena ini mayoritas menyerang anak-anak.
Jenis-Jenis Makanan Penyebab Alergi
Sebelum mengonsumsi makanan, Sobat Pintar perlu tahu terlebih dahulu mengenai jenis makanan penyebab alergi yang dapat dialami oleh seseorang seperti yang dijelaskan di bawah ini:
- Kacang Tanah
Alergi kacang tanah dapat mengakibatkan anafilaksis yang merupakan reaksi alergi yang parah yang terjadi dengan cepat dan bisa berakibat fatal.
Bahkan setelah digoreng atau dipanggang, kacang tanah tetap menyimpan alergen yang sulit untuk dibasmi.
- Ikan
Alergi ini mayoritas menyerang orang dewasa. Seseorang dapat terkena alergi terhadap satu jenis ikan, seperti ikan kod.
Senyawa alergi pada setiap jenis ikan cenderung sama. Mengolahnya dengan resep yang berbeda tidak akan bisa menghilangkan senyawa alergen yang ada di dalamnya.
- Kerang
Sama halnya dengan ikan, seseorang yang alergi terhadap satu jenis kerang kemungkinan besar akan alergi terhadap jenis kerang lainnya.
Udang, lobster, kepiting, tiram, kerang, kerang hijau, dan kerang adalah contoh kerang yang dapat menyebabkan respons alergi.
- Telur
Telur adalah penyebab paling umum berikutnya dari alergi makanan. Alergi telur dan alergi makanan lainnya lebih sering terjadi pada anak-anak.
Dalam situasi tertentu, alergi telur dapat menyebabkan anafilaksis, serta penyakit kulit dermatitis atopik.
Telur mengandung tiga bentuk protein yang memicu reaksi alergi seperti ovomucoid, ovalbumin, dan conalbumin.
Beberapa alergen dalam telur dapat dihilangkan dengan mengolahnya kembali tetapi tidak semuanya.
- Susu Sapi
Susu sapi adalah penyebab paling umum berikutnya dari alergi makanan. Alergi susu sapi, seperti halnya alergi telur, adalah jenis alergi makanan yang paling sering terjadi pada anak-anak.
Namun, anak-anak yang memiliki alergi susu sapi tidak mungkin merasakannya kembali saat sudah menginjak umur dewasa.
Susu sapi mengandung sejumlah protein yang menyebabkan alergi, termasuk lactoglobulin, lactalbumin, casein, dan whey.
Bahkan sedikit cairan susu sapi dapat menyebabkan respons alergi jika seorang ibu sudah mengkonsumsi susu sapi atau produk susu sapi terlebih dahulu.
- Kedelai
Kedelai adalah penyebab paling umum berikutnya dari alergi makanan. Alergi kedelai juga merupakan salah satu alergi anak yang paling sering terjadi.
Mayoritas orang yang memiliki alergi ini saat kecil tidak akan memilikinya kembali saat dewasa. Namun, alergi dapat bertahan hingga dewasa pada orang-orang tertentu.
Beberapa orang yang alergi terhadap kedelai juga mengalami reaksi alergi terhadap susu sapi.
- Gandum
Menurut Medical News Today, ketika seorang anak mencapai usia 12 tahun, kemungkinan terkena alergi meningkat menjadi 65%.
Alergi gandum dapat muncul karena adanya molekul protein yang disebut gliadin, yang terkandung dalam gluten gandum.
- Buah dan Sayuran
Ternyata, pollen food syndrome dapat mempengaruhi banyak orang. Ini adalah reaksi alergi terhadap buah dan sayuran segar yang dapat berkembang pada orang yang sensitif terhadap pollen atau zat yang berasal dari serbuk sari.
Respons alergi dapat menimbulkan rasa gatal, dengan sensasi terbakar di bibir, mulut, dan tenggorokan.
- Wijen
Alergi biji wijen dapat menimbulkan gatal-gatal hingga anafilaksis. Wijen biasanya dijadikan sebagai komposisi bahan dan mempunyai sebutan yang berbeda pada berbagai jenis produk.
- Daging
Daging merupakan sumber makanan penyebab alergi yang jarang ditemui oleh masyarakat umum. Ketika seseorang yang alergi terhadap daging dan mereka mengkonsumsinya, tubuh mereka akan bereaksi keras.
Konsentrasi protein daging menjadi salah satu alasan mengapa daging menjadi salah satu pemicu alergen.
Reaksi yang dialami seseorang dengan alergi ini dapat terjadi dari tingkat sedang hingga parah.
Saat ini tidak ada terapi yang diakui untuk alergi daging karena penyakitnya masih cukup langka dan kebanyakan individu sembuh dengan sendirinya.
Menu Makanan untuk Penderita Alergi Makanan
Sobat Pintar perlu tahu jenis makanan apa saja yang dapat menangkal serta meminimalisir terjadinya alergi secara berkepanjangan agar kenikmatan saat menyantap makanan dapat tetap terjaga seperti menu makanan berikut ini:
- Roti Pisang
Mayoritas orang menikmati roti pisang untuk hidangan penutup, tetapi tidak semua orang bisa mengonsumsi gandum yang biasa digunakan dalam kue. Untungnya, makanan jenis ini bebas gandum, susu, kacang tanah, kacang pohon, dan telur.
- Roti Salmon
Roti salmon ini tidak hanya dijadikan untuk makan siang atau makan malam, tetapi juga ideal untuk siapa saja yang memiliki alergi atau intoleransi makanan.
Roti jenis ini tidak mengandung komposisi berbahaya bagi tubuh karena secara alami tidak mengandung susu, kacang tanah, gluten, telur, dan kacang pohon.
- Coklat Bliss Ball
Untuk membuat makanan penutup yang ramah terhadap alergi, bola coklat yang kaya akan protein ini menggunakan biji, bukan kacang.
Makanan ini mudah dibuat dan memiliki rasa manis alami dari kurma dan rasa coklat yang lezat dari bubuk kakao.
Munculnya alergi pada tubuh memang terkesan tidak nyaman dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebisa mungkin Sobat Pintar mampu menjaga dan melihat apa saja jenis makanan yang dapat menyebabkan adanya alergi.
Jika alergi tersebut terjadi dalam waktu yang relatif panjang, maka Sobat Pintar hanya perlu menghubungi dokter dengan kemudahan telekonsultasi berkualitas yang saat ini sudah banyak digiatkan oleh industri kesehatan.
Kapan Harus ke Dokter?
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kamu dapat pergi ke dokter apabila sudah mengalami alergi yang tak kunjung membaik.
Daripada kondisinya semakin memburuk, segera konsultasikan kesehatanmu sekarang juga! Tentunya melalui layanan telekonsultasi terbaik SiapDOK, yaitu SmartRSCM!
Tenang saja, kemudahan berkonsultasi dengan para dokter berkualitas hanya dengan menatap layar ponsel sudah berada di genggamanmu!
Cukup unduh aplikasi SmartRSCM di App Store maupun Play Store, konsultasikan, penyakit pun dapat segera terobati! Masalah kesehatanmu akan menjadi tanggung jawab prioritas kami!
(Syafiq Kemal Fahriandoni)
Ditinjau oleh: dr. Anshari S. Hasibuan, SpPD
Referensi
Allergies. Diakses pada 2022. Allergic Conditions Food
Australia’s Best Recipes. Diakses pada 2022. Thoughtful recipes for people with food allergies
COVID-19 Resource Center. Diakses pada 2022. Allergy Facts and Figure