Skip to content

10 Obat Diabetes yang Umum Dikonsumsi!

obat diabetes

Diabetes memang tidak dapat disembuhkan, namun gejala dan tingkat keparahannya dapat dikontrol dengan menerapkan gaya hidup sehat dan juga mengonsumsi obat diabetes yang telah disarankan oleh dokter.

Hanya penderita diabetes tipe 2 yang boleh mengonsumsi obat untuk diabetes, sedangkan individu yang menderita diabetes tipe 1 hanya dapat mengandalkan suntikan insulin untuk pengobatan diabetes.

Perawatan pertama untuk mengontrol kadar gula darah bagi penderita diabetes tipe 2 adalah mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan seimbang, kontrol berat badan, dan olahraga rutin.

Nah, jika perawatan pertama tersebut tidak cukup untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh menjadi dalam batas normal, maka obat untuk diabetes diperlukan untuk mengatasi hal tersebut.

Perlu diingat bahwa obat untuk diabetes akan bekerja lebih baik jika dibarengi dengan pola makan sehat, olahraga, dan kontrol berat badan juga. Maka dari itu, kamu tidak bisa hanya mengandalkan obat saja tanpa dibarengi dengan perubahan gaya hidup.

Obat untuk diabetes kini sudah banyak yang tersedia di apotek, sehingga kamu memiliki banyak opsi apabila obat yang diresepkan semula terlalu mahal.

Tetapi, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk bertanya apakah ada opsi lain dari obat yang diresepkan sejak awal tersebut.

Kamu juga bisa bertanya apakah ada obat untuk diabetes generik yang cocok untukmu pada dokter spesialis yang menangani pasien diabetes, yaitu dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis endokrinologi.

Tidak semua rumah sakit memiliki dokter spesialis penyakit dalam yang terfokus pada penanganan diabetes, kebanyakan rumah sakit hanya menyediakan dokter spesialis penyakit dalam biasa.

RSCM

Salah satu rumah sakit yang menyediakan berbagai dokter spesialis penyakit dalam, termasuk untuk diabetes, adalah Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (RSCM).

Dokter spesialis penyakit dalam yang menangani diabetes di RSCM dikenal dengan gelar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes (SpPD-KEMD) yang tergabung dalam Departemen Penyakit Dalam RSCM.

Jika kamu sedang sibuk atau bukan berdomisili Jabodetabek, kamu dapat mengunduh aplikasi SmartRSCM dari SiapDOK untuk melakukan konsultasi online dengan dokter spesialis diabetes dari RSCM.

Konsultasi makin aman dan nyaman karena  semua dokter yang ada di SmartRSCM adalah dokter-dokter RSCM, sehingga kamu tidak perlu ragu akan kredibilitasnya!

Aplikasi SmartRSCM dapat kamu download di Google Play Store atau Apple App Store.

Macam-macam Obat Diabetes 

Bagi penderita diabetes tipe 2, pilihan pengobatan lebih bervariasi sebab tidak perlu bergantung pada injeksi insulin layaknya diabetes tipe 1.

Berikut ini merupakan 10 obat untuk diabetes yang biasanya diresepkan dokter pada penderita diabetes:

  • Metformin (Biguanid)

Obat yang pertama adalah metformin atau dikenal juga dengan sebutan biguanid. Metformin merupakan obat untuk diabetes generik paling umum diresepkan oleh dokter.

Metformin bekerja dengan cara menurunkan kadar gula darah yang diproduksi oleh hati.

Selain itu, metformin juga membantu meningkatkan sensitivitas jaringan otot terhadap insulin sehingga glukosa (gula) dapat lebih mudah terserap tubuh dan kadar gula dalam darah dapat turun hingga mendekati batas normal.

  • Sulfonilurea

Golongan obat untuk diabetes sulfonilurea merangsang sel beta pankreas untuk melepaskan insulin lebih banyak.

Sulfonilurea dibagi menjadi 2 generasi. Klorpropamid merupakan sulfonilurea generasi pertama yang masih digunakan hingga sekarang, sedangkan jenis lainnya sudah tidak digunakan lagi.

Generasi kedua sulfonilurea 100-200 kali lebih efektif menurunkan kadar gula darah, sehingga dosis yang diberikan lebih kecil daripada generasi pertama.

Namun, pemberian sulfonilurea generasi ke-2 perlu dilakukan dengan hati-hati terutama pada pasien diabetes lanjut usia dengan komplikasi penyakit jantung koroner karena dapat memicu hipoglikemia (kadar gula darah di bawah batas normal).

  • Meglitinid

Sama seperti sulfonilurea, meglitinid juga merangsang sel beta pankreas untuk melepaskan insulin. Meglitinid diminum tiga kali sehari sebelum makan.

  • Pioglitazon

Yang satu ini untuk menurunkan kadar gula dalam darah, yaitu pioglitazon. Biasanya, konsumsi obat ini harus dibarengi dengan pola makan diet diabetes dan olahraga.

  • Tiazolidindion (TZD)

Thiazolidinediones, tiazolidindion, atau TZD adalah obat untuk diabetes yang bekerja dengan cara membantu insulin untuk bekerja lebih baik pada otot dan lemak serta mengurangi produksi glukosa di hati.

Obat ini memerlukan resep dokter dan sangat memerlukan kehati-hatian karena efek sampingnya yang dinilai dapat meningkatkan risiko terhadap gagal jantung pada sebagian penderita.

  • Agonis Dopamin (Dopamine-2 Agonists)

Agonis dopamin atau dopamine-2 agonists juga dapat membantu untuk menurunkan kadar gula dalam darah yang di atas batas normal.

Selain sebagai obat yang digunakan untuk diabetes, agonis dopamin juga dipakai oleh penderita penyakit Parkinson untuk menggantikan fungsi dopamin pada otak.

  • Sekuestran Asam Empedu (Bile Acid Sequestrants)

Sekuestran asam empedu atau bile acid sequestrants (BAS) merupakan obat yang dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Fungsi lain dari obat ini adalah membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.

  • Inhibitor Alfa Glukosidase

Inhibitor alfa glukosidase berperan dalam menurunkan kadar gula dalam tubuh dengan cara menghalangi pemecahan pati dalam usus, seperti roti, kentang, dan mie.

Selain itu, obat ini juga memperlambat proses pemecahan glukosa, misalnya pada gula yang kita konsumsi sehari-hari.

  • Inhibitor DPP-4

Inhibitor dipeptidyl peptidase 4 (Inhibitor DPP-4) merupakan obat untuk diabetes yang masih baru dan penelitian seberapa efektif obat ini terhadap diabetes masih terus dilakukan.

Inhibitor DPP-4 dinilai lebih efektif menurunkan kadar gula dalam darah dan tidak menyebabkan hipoglikemia berat daripada obat untuk diabetes lain seperti metformin dan sulfonilurea.

Obat ini tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang karena efektivitas dan efek sampingnya masih dipertanyakan dan masih perlu penelitian lebih dalam.

  • Inhibitor SGLT2

Glukosa/gula dalam aliran darah melewati organ ginjal, dimana senyawa glukosa tersebut dapat diekskresikan (dibuang/dikeluarkan, misalnya keluarnya keringat dari pori-pori kulit) atau diserap kembali.

Obat inhibitor SGLT2 bekerja di organ ginjal dengan cara membuang gula yang berlebihan melalui urine.

Obat Diabetes yang Tersedia di Apotek

Setelah mempelajari macam-macam obat untuk penderita diabetes, sekarang mari kita simak obat-obatan untuk diabetes apa saja yang telah beredar di pasaran.

Berikut ini merupakan daftar obat untuk diabetes yang sudah tersedia di apotek:

  • Golongan Sulfonilurea

  1. Glibenklamid, tersedia di apotek dengan merk condiabet, daonil, gluconic, merzanil, prodiabet, renabetic, padonil, libronil, dan latibet.
  2. Glikuidon, tersedia di apotek dengan merk fordiab, glidiab, gliquidone, glurenorm, dan lodem.
  3. Glimepirid, tersedia di apotek dengan merk actaryl, amadiab, amaryl, glimepiride, glucoryl, gluvas, norizec, velacom, dan versibet.
  4. Glimepirid + metformin, tersedia di apotek dengan merk amaryl m.
  5. Glipizid, tersedia di apotek dengan merk glucotrol dan glucotrol XL.
  • Golongan Metformin (Biguanid)

Obat yang tergolong ke metformin/biguanid adalah metformin hidroklorida yang tersedia hingga 50+ merk.

Beberapa diantaranya yang tersedia di apotek adalah merk benofomin, diafac, eraphage, formell, gliformin, glikos, glucofor, janumet, starlix, dan tudiab.

  • Golongan Pioglitazon

Pioglitazon tersedia di apotek dengan merk actos, actosmet, deculin, gliabetes, pionix, pionix m, dan prabetic.

Obat Diabetes Alami dan Tradisional

Selain pengobatan menggunakan obat-obatan yang ada di apotek seperti yang telah disebutkan di atas, opsi pengobatan alami dan tradisional untuk penderita diabetes juga tersedia, lho!

Nah, berikut ini adalah 6 daftar obat untuk diabetes alami dan tradisional yang bisa kamu coba:

  • Ginseng

Penelitian dalam Journal of Medicinal Plants Research menemukan fakta bahwa ginseng dapat menurunkan kadar gula darah, sehingga dapat menjadi alternatif pengobatan alami/herbal bagi penderita diabetes.

  • Lidah Buaya

Tanaman lidah buaya tidak hanya untuk perawatan rambut dan kulit seperti yang sudah banyak orang ketahui, tetapi lidah buaya juga bisa menjadi obat untuk diabetes alami.

Senyawa lektin, antrakuinon, dan mannans dapat meringankan luka dan bengkak akibat diabetes.

  • Jintan Hitam

Habbatussauda atau jintan hitam juga dapat dijadikan alternatif obat herbal untuk pasien diabetes. Kandungan antioksidan pada habbatussauda diyakini dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah.

  • Kayu Manis

Dalam Journal Diabetes Science and Technology, salah satu penelitian menyatakan bahwa apabila pasien diabetes tipe 2 mengonsumsi kayu manis sebanyak 1,3, atau 6 gram per hari dapat menurunkan kadar gula darah berlebih.

  • Pare

Si pahit satu ini ternyata bisa dijadikan alternatif obat alami untuk diabetes, lho!

Penelitian pada Journal of Lipid menemukan fakta bahwa tiga komponen pada pare yaitu charantin, vicine, dan polypeptide-p bersifat antidiabetik sehingga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. 

  • Daun Sirsak

Penelitian tahun 2017 pada Jurnal Pharmacognosy Research memperlihatkan hasil bahwa kandungan polifenol dan flavonoid terdapat pada ekstrak daun sirsak.

Kedua senyawa tersebut berfungsi untuk memperlambat proses pemecahan gula pada makanan sehingga sel beta pankreas memiliki lebih banyak waktu untuk memproduksi insulin.

Nah, itu dia pembahasan mengenai obat untuk diabetes yang umum dikonsumsi dan alternatif obat herbal untuk penderita diabetes!

Perlu diperhatikan bahwa obat untuk diabetes apapun harus dibeli dengan resep dokter. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu obat apa yang cocok dengan kondisimu di aplikasi SmartRSCM.

(Alula Sakinah)

Referensi:

American Diabetes Association. Diakses pada 2022. Oral Medications.
American Diabetes Association. Diakses pada 2022. Medications & Treatments.
BPOM RI. Diakses pada 2022. Antidiabetik Oral.
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia. Diakses pada 2022. Farmakologi Klinik Obat-obat Diabetes Melitus Tipe 2.
International Journal of Diabetes, 3(1): 123-128. Diakses pada 2022. Complication of Diabetes Mellitus: Microvascular and Macrovascular Complications.
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2022. Diabetes.