Sobat Pintar mungkin masih bingung dalam memahami penyakit dalam. Apa sih yang dimaksud dengan penyakit dalam? Apa saja yang termasuk sebagai penyakit dalam?
Menurut Rumah Sakit Medicana, penyakit dalam merupakan kondisi kesehatan yang berhubungan dengan organ-organ bagian dalam. Spesialis yang menangani penyakit dalam disebut sebagai dokter spesialis penyakit dalam atau internis dan internis umum.
Penyakit yang digolongkan sebagai penyakit dalam sangat bermacam-macam. Mulai dari infeksi saluran pernafasan, diabetes, hingga penyakit hati, perut, dan kandung empedu.
Sebelum memahami lebih lanjut mengenai macam-macam penyakit dalam, yuk pahami terlebih dahulu mengenai gejalanya!
Gejala Penyakit Dalam
The Disability Services Office dari Universitas Tokyo mengatakan bahwa gejala penyakit dalam dapat berbeda-beda. Hal ini dikarenakan setiap penyakit dalam memiliki penyebab, gejala, dan karakteristiknya masing-masing.
Meskipun begitu, berikut adalah gejala yang paling umum:
1. Nyeri Dada
Nyeri dada merupakan gejala yang sering diremehkan padahal nyatanya gejala ini bisa menjadi tanda-tanda penyakit jantung.
Gejala nyeri dada yang diakibatkan oleh penyakit jantung biasanya menimbulkan perasaan tidak nyaman seperti ditekan, diremas, berat dibagian tengah dada atau bahkan sampai terasa terbakar.
Rasa nyeri ini dapat disebabkan oleh tersumbatnya aliran darah dari tubuh ke jantung sehingga patut untuk diperhatikan.
2. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan secara drastis tanpa program diet merupakan salah satu gejala penyakit dalam yang Sobat Pintar harus perhatikan.
Penurunan berat badan disebut drastis apabila lebih 5% dari total berat badan berkurang selama 6-12 bulan.
Apabila gejala ini terjadi, segera periksakan ke dokter karena dapat menjadi tanda terjadinya kanker, diabetes melitus, dan gangguan hormon.
3. Kaki kram
Pada umumnya, kram kaki sering disalah artikan sebagai “kesemutan” yang akan hilang dengan sendirinya.
Meskipun hal ini terkadang benar, kram kaki yang tidak kunjung berkesudahan dapat menjadi gejala berbagai penyakit berbahaya seperti penyumbatan pembuluh darah pada arteri kaki.
Jika gejala ini terus diabaikan, penyakit tersebut dapat berkembang sampai mematikan jaringan kaki karena tidak mendapatkan oksigen dan zat gizi cukup dari aliran darah.
4. Kulit kering
Kondisi kulit yang sangat kering sampai mudah terkelupas dapat disebabkan oleh gangguan kelenjar tiroid.
Kulit yang sangat kering dapat terjadi karena kekurangan zinc pada dalam tubuh. Apabila mengalami kondisi ini segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit dan biasanya kamu akan diberikan suplemen dan losion.
5. Pembengkakan pada bagian tubuh tertentu
Pembengkakan terjadi karena terdapat penambahan massa pada organ tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai penyakit dalam mulai dari kondisi ringan hingga berat seperti tumor dan kanker.
Selain karena terjadinya penambahan massa, pembengkakan dapat terjadi karena adanya penumpukan cairan. Penumpukan ini disebut sebagai edema yang dimana dapat menjadi tanda-tanda penyakit degeneratif seperti gagal jantung dan gagal ginjal.
10 Macam Penyakit Dalam
1. Tuberkulosis
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit dalam ini juga sangat mudah untuk menular, loh, Sobat Pintar. Tuberkulosis dapat menular melalui udara jika penderita sedang batuk dan dengan menggunakan barang yang sebelumnya dipakai oleh penderita tuberkulosis.
Gejala tuberkulosis yang harus kamu perhatikan adalah batuk berdahak selama lebih dari dua minggu, hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan secara drastis, berkeringat pada malam hari, dan mudah kelelahan.
2. Stroke
Stroke merupakan penyakit dalam yang sering terjadi di Indonesia. Biasanya stroke terjadi ketika pembuluh darah tersumbat sehingga tidak dapat membawa oksigen dan nutrisi ke otak.
Sumbatan yang terjadi dalam pembuluh darah dapat terjadi karena adanya penggumpalan darah atau pembuluh darah yang pecah. Dengan demikian, jaringan sel otak akan mati dan menyebabkan stroke.
3. Diabetes Melitus
Selain Stroke, diabetes juga merupakan penyakit yang tentunya sudah tidak asing bagi Sobat Pintar. Selain disebut sebagai Diabetes Melitus, biasanya orang juga mengenalnya dengan sebutan kencing manis.
Penyakit ini diakibatkan karena gangguan pada sekresi insulin yang membuat kadar gula menjadi tinggi di dalam darah. Selain karena pola hidup yang tidak sehat, diabetes juga dapat terjadi karena faktor keturunan.
Untuk Sobat Pintar yang memiliki riwayat keluarga diabetes, kamu sangat harus menjaga pola hidup dan harus bijak dalam mengkonsumsi makanan, ya!
4. Sirosis
Sirosis merupakan kerusakan hati kronis dan jangka panjang. Penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama adalah adanya virus hepatitis B and C. Kedua karena konsumsi minuman keras yang berlebihan.
Kedua penyebab tersebut tentunya membuat hati tidak dapat berfungsi dengan normal. Jika kerusakan terus berlanjut, organ hati biasanya kan membentuk jaringan paru yang akan semakin mengganggu fungsi hati.
Apabila Sirosis terjadi selama bertahun-tahun, penyakit ini dapat menyebabkan gagal hati hingga kematian. Namun, apabila penyakit ini diatasi, perkembangan Sirosis dapat dihentikan atau diperlambat.
5. Alergi Imunologi
Penyakit dalam ini berkaitan dengan kelainan sistem kekebalan atau imunitas tubuh. Beberapa contoh penyakit yang termasuk pada jenis ini adalah penyakit autoimun dan imunodefisiensi.
Umumnya, pengidap alergi imunologi memiliki beberapa gejala seperti gatal-gatal, ruam pada kulit, hidung tersumbat, bersin, mual dan muntah, diare, dan sesak nafas ketika berdekatan dengan zat pemicu alergi.
Meskipun gejala tersebut terlihat seperti alergi biasa, namun jangan keliru! Namun Gejala-gejala di atas dapat menyerang jaringan dan kekebalan tubuh.
6. Gastroentero-hepatologi
Gastroentero-hepatologi merupakan salah satu jenis penyakit dalam yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Organ yang termasuk dalam bidang ini adalah hati, pankreas kantung empedu, kerongkongan perut, usus halus, dan usus besar.
Beberapa penyakit yang dapat terjadi pada organ tersebut adalah pankreatitis, hepatitis, dan kanker pada saluran cerna dan hati.
7. Ginjal Hipertensi
Seperti namanya hipertensi, penyakit ini terjadi ketika tekanan darah menjadi tinggi dan tidak terkendali. Apabila hal tersebut telah terjadi, dapat menimbulkan beberapa penyakit lain seperti gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis, dan batu saluran kemih.
Pengidap penyakit di atas harus mengalami penanganan dan perawatan khusus. Proses penyembuhan yang paling umum adalah melalui transplantasi ginjal atau hemodialisis (cuci darah).
8. Reumatologi
Penyakit dalam yang dimaksud pada jenis ini adalah yang berhubungan dengan sendi. Contoh dari penyakit reumatologi adalah osteoporosis, lupus, fibromyalgia, dan rheumatoid arthritis.
Berbeda dengan penyakit lain, penyakit reumatologi biasanya ditangani melalui evaluasi dan pengobatan non-bedah.
9. Tropik Infeksi
Tropik infeksi merupakan penyakit yang berhubungan dengan cuaca negara tropis. Demam berdarah, infeksi cacing, dan demam tifoid merupakan beberapa contoh penyakit yang hanya terjadi di negara tropis seperti Indonesia.
10. Geriatri
Penyakit geriatri biasanya berhubungan dengan lansia dan proses penuaan. Beberapa contoh dari penyakit tersebut adalah malnutrisi, inkontinensia urine, dan osteoartritis.
Sebelum mengalami penyakit diatas, pengidap biasanya akan mengalami penurunan kualitas penglihatan, pendengaran, tubuh yang mudah lelah, dan kehilangan ketajaman berpikir.
Kapan Harus ke Dokter?
Setelah mengetahui gejala dan macam penyakit dalam, Sobat Pintar jangan ragu untuk menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Buat janji temu melalui SmartRSCM! Tanpa perlu ke rumah sakit dan repot mengantri, sekarang kamu dapat berkonsultasi melalui aplikasi tersebut. Sudah bisa diunduh melalui PlayStore dan Appstore, loh!
Tunggu apa lagi? Yuk #PercayakanKesehatanmu pada SmartRSCM.
(Shafira Alisya Fahrizal)
Ditinjau oleh: dr. Dimas Septiar
Referensi
Medicana. Diakses pada 2022. Internal Diseases.
Prime Health Care. Diakses pada 2022. Internal Medicine Diseases.
The University of Tokyo. Diakses pada 2022. Disability Services Office.