Premenstrual Syndrome (PMS) adalah sindrom yang umumnya terjadi pra-menstruasi yang ditandai dengan gejala fisik, psikologis, serta emosional seseorang karena perubahan hormon pada siklus menstruasi.
Gejala ini tentunya akan hilang seiring dengan berjalannya masa menstruasi seseorang.
Tapi tahukah Sobat Pintar, PMS termasuk dalam kondisi yang umum terjadi pada wanita usia 20-30 tahun?
Di Indonesia sendiri, angka prevalensi dapat mencapai 85% dari seluruh populasi wanita usia reproduksi.
Usia wanita kelompok ini sangat rentan mengalami premenstrual syndrome karena adanya indikasi bahwa anak muda saat ini sangat suka makanan yang terlalu manis sehingga berpengaruh pada peningkatan keluhan.
Adapun keluhan yang sering terjadi yaitu rasa cemas berlebihan, mudah lelah, nyeri perut serta payudara, serta sulit berkonsentrasi yang mengganggu produktivitas serta mental seseorang.
Penyebab Premenstrual Syndrome (PMS)
Faktor utama penyebab premenstrual syndrome ini yaitu ketidakseimbangan hormon estrogen (hormon kelamin yang dihasilkan terutama oleh indung telur) dan progesteron (hormon perempuan yang dihasilkan plasenta) yang berakibat pada retensi air dan garam, yaitu kondisi kelebihan cairan yang tertahan di dalam tubuh yang seharusnya dikeluarkan.
Kondisi retensi ini membuat payudara menjadi kencang serta dinding rahim akan menebal dan suplai darah meningkat. Adapun penyebab lain, diantaranya:
-
Hormon Prolaktin
Hormon yang diproduksi pada rahim, otak, payudara, prostat, lapisan lemak, kulit, dan sel-sel imun.
Jika kadar hormon prolaktin tinggi dapat memicu PMS ini. Jumlah prolaktin ini akan mengganggu kondisi tubuh seseorang sehingga payudara membesar dan terasa sakit.
- Kekurangan Asam Lemak Esensial (ALE)
Efek yang ditimbulkan dari kekurangan ALE ini yaitu ketidakstabilan hormon sehingga akan sangat sensitif merasakan PMS.
-
Kebiasaan yang Buruk
Mengkonsumsi makanan yang tinggi gula seperti coklat, minuman bersoda, dan kue dapat beresiko mengalami gejala PMS.
-
Faktor Sosial
Faktor sosial dapat dilihat dari seseorang merespon siklus menstruasi yang akan dijalani.
Jika seseorang sudah mengetahui kapan dia akan haid maka akan lebih banyak terangsang oleh keluhan dibanding seseorang yang tidak peduli saat menjelang menstruasi.
-
Tubuh yang Kekurangan Zat
Seseorang akan merasakan gejala PMS yang hebat karena kekurangan zat makro (energi dan protein) dan zat mikro (vitamin B dan vitamin E).
Gejala Premenstrual Syndrome (PMS)
Gejala premenstrual syndrome ini akan berbeda pada setiap orang tergantung dengan pola hidup yang dijalani. Berikut penjelasannya :
- Gejala fisik: nyeri payudara, nyeri perut disertai kembung, pusing, daerah panggul terasa sakit atau berat, mual dan muntah, serta muncul jerawat.
- Gejala psikologis: mudah marah, nafsu makan menjadi meningkat, mudah depresi, sulit berkonsentrasi, dan kurang adanya gairah untuk beraktivitas.
Kapan Premenstrual Syndrome (PMS) Terjadi?
Premenstrual syndrome biasanya dimulai setelah seseorang mengalami fase ovulasi (fase dimana telur dilepaskan dari ovarium) yang terjadi secara reguler selama 2-14 hari sebelum menstruasi.
Untuk gejala yang dirasakan biasanya akan datang selama 5 hari sebelum menstruasi. Gejala PMS akan semakin hebat dirasakan saat mendekati periode menstruasi. Kemudian gejala akan hilang setelah 3-4 hari.
Pengobatan Premenstrual Syndrome (PMS)
Cara paling mudah mengatasi premenstrual syndrome ini yaitu dimulai dari memperbaiki pola hidup kita, seperti:
-
Memperbaiki Pola Makan Dan Apa Yang Dimakan
Mengurangi konsumsi kafein serta menerapkan pola makan dengan porsi yang sedikit tetapi sering bisa membantu mengurangi gejala kembung pada premenstrual syndrom.
Selain itu, kamu juga perlu mengurangi makanan tinggi gula dan lemak, mencoba untuk memperbanyak konsumsi serat, protein, kalsium, B6 guna mengurangi nyeri perut dan dada.
-
Melakukan Olahraga Secara Rutin
Olahraga yang dianjurkan yaitu aerobik selama 30 menit dengan frekuensi 4-6 kali dalam seminggu.
Aerobik membantu untuk meredakan ketegangan saraf serta kecemasan, serta retensi cairan yang membuat perut terasa begah.
Selain aerobik, aktivitas fisik seperti berjalan santai juga bisa menjadi alternatif.
-
Mengelola Stress Pada Diri
Cara ini bisa menjadi pilihan terbaik, dengan melakukan tidur cukup selama 8 jam sehari serta melakukan yoga untuk pernafasan mampu meredam stress atau kecemasan yang timbul dari adanya PMS ini.
-
Melakukan Terapi
Ada banyak pilihan terapi untuk meredakan gejala dari PMS yaitu akupuntur, meminum jamu, atau mengompres perut dengan handuk yang hangat.
Jika cara memperbaiki pola hidup tidak mampu meredakan gejala, segeralah berkonsultasi dengan dokter terkait untuk mengetahui perlu atau tidaknya mengonsumsi obat atau pil anti cemas, anti nyeri, ataupun kontrasepsi oral.
Premenstrual Syndrome pada Pria
Sobat Pintar, premenstrual syndrome (PMS) juga bisa dialami oleh kaum pria. PMS pada pria ini dikenal dengan sebutan IMS (Irritable Male Syndrome).
IMS adalah keadaan hormonal pria yang tidak teratur dimana terdapat keadaan penurunan kadar testosteron (hormon laki-laki yang dihasilkan oleh testis) yang mampu mempengaruhi perubahan mood yang ditandai dengan gejala fisik maupun psikologis.
Munculnya perasaan takut, lelah, serta depresi, anti sosial termasuk gejala psikologis. Untuk gejala fisik yaitu hilangnya gairah seks karena gangguan fungsi seksual, punggung terasa sakit, dan sakit kepala.
Bila Sobat Pintar pria pernah mengalami gejala IMS, segera berkonsultasi dengan dokter dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat sedari dini.
Misalnya dengan berhenti merokok, mengelola stress dengan yoga/meditasi, dan membentuk pola makan yang baik.
Kapan Pergi Ke Dokter?
Tentunya Sobat Pintar sudah memahami apa itu PMS serta gejala yang dirasakan. Jika kamu mengalami keluhan tersebut segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Dengan aplikasi SmartRSCM kamu dapat langsung berkonsultasi dengan dokter kami pada tempat dan kondisi apapun.
Tunggu apalagi? Yuk segera download aplikasi Smart RSCM, sudah tersedia di Google Play Store maupun Apple App Store, tuntaskan masalah kesehatanmu dengan dokter handal kami!
(Maria Angeli Adind)
Ditinjau oleh:
Referensi
Jurnal Kesmas Jambi. Vol.2 No.1. Universitas Jambi. Diakses pada 2022. Determinan yang Berhubungan Dengan Premenstrual Syndrome (PMS) pada Remaja Putri SMPN 7 Kota Jambi.
Jurnal Medika Udayana. Vol.9 No. 5. Universitas Udayana. Diakses pada 2022. Karakteristik Premenstrual Syndrome pada Mahasiswi Program Studi Dokter Angkatan 2017 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.