Sobat Pintar, tahukah kamu tak hanya penyakit fisik saja, penyakit mental juga dapat mengganggu suasana hari-mu. Terdapat beberapa gangguan mental yang ada, salah satunya adalah PTSD.
Melansir website Anxiety and Depression Association of America, PTSD atau yang bisa disebut gangguan stres pasca-trauma adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami kejadian yang membuatnya trauma di masa lalu.
Kondisi seseorang dengan PTSD adalah ketika ia teringat pada kejadian traumatis. Contohnya yaitu kecelakaan, bencana alam, pelecehan seksual, dan lain-lain.
Namun, kamu perlu mengetahui bahwa tidak semua orang yang mengalami keadaan traumatis dapat mengakibatkan PTSD.
Perlu dikaji lebih dalam lagi mengenai apakah seseorang mengalami PTSD atau tidak.
Gejala PTSD
Terdapat 3 gejala PTSD, antara lain:
1. Hidup Kembali
Gejala hidup kembali yaitu seperti kilas balik, mimpi buruk, dan reaksi secara emosional dan fisik yang ekstrem akan sesuatu kondisi yang membuatnya traumatis.
Reaksi emosional yang dimaksud adalah perasaan bersalah, ketakutan akan bahaya secara berlebihan dari orang pada biasanya dan mati rasa akan emosi.
Lalu, reaksi fisik yang dimaksud adalah goncangan yang tak terkendali, kedinginan atau jantung yang berdebar, dan sakit kepala yang diakibatkan ketegangan.
2.Penghindaran
Gejala penghindaran adalah kondisi di mana penderita menjauh dari kegiatan, tempat, pikiran, dan perasaan yang terkait dengan trauma atau perasaan terpisah atau merasa terasingkan oleh orang lain.
3. Peningkatan Gairah
Gejala peningkatan gairah adalah kondisi waspada yang berlebihan dan mudah kaget. Seseorang yang mengalami kondisi ini pun sering mengalami sulit tidur, mudah marah, dan kurangnya konsentrasi.
Namun, terdapat beberapa gejala lain yang mungkin muncul, seperti:
- Serangan panik
- Depresi
- Pemikiran dan memiliki perasaan bunuh diri
- Penyalahgunaan narkotika
- Merasa terasingkan dan terisolasi
- Tidak mampu menyelesaikan tugas sehari-hari
Penyebab PTSD
Penyebab PTSD adalah kondisi semasa kanak-kanak yang biasanya menjadi saksi peristiwa dalam kekerasan dalam lingkup keluarga.
Ketika anak menyaksikan peristiwa tersebut, akan berdampak pada kesehatan mentalnya, seperti akan mengalami gangguan fisik, mental, serta emosional.
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada masa kanak-kanak dapat memunculkan berbagai persoalan baik dalam jangka yang pendek atau sebaliknya.
Akibatnya, dari pengalaman-pengalaman tersebut, anak akan menyebabkan jangka pendek seperti: ancaman terhadap keselamatan hidup anak, merusak struktur keluarga, hingga munculnya berbagai gangguan kesehatan mental anak.
Apabila dalam jangka panjang, anak akan memiliki potensi keterlibatan dalam perilaku kekerasan dan pelecehan di masa yang akan datang, baik sebagai pelaku ataupun korban.
Diagnosis PTSD
Biasanya, untuk mendiagnosis PTSD, dokter akan menanyakan terlebih dahulu gejala serta riwayat kesehatan dari pasien.
Lalu, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan fisik yang bertujuan untuk mencari tahu apakah gejala yang dialami pasien diakibatkan oleh penyakit fisik.
Apabila tidak terdapat penyakit fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan mental pasien.
Seseorang akan dikatakan menderita PTSD jika mengalami beberapa kondisi di bawah ini sebelum gejala PTSD muncul:
- Menyaksikan peristiwa yang traumatis secara langsung
- Menyaksikan pengalaman yang dapat membuat traumatis yang menimpa oang lain
- Mendengarkan cerita orang terdekat tentang pengalaman peristiwa yang traumatis
- Sering terbayang pada kejadian yang membuat ia traumatis secara tidak sengaja
Seseorang yang dapat dikategorikan PTSD, gejala yang dialami dengan peristiwa traumatis harus berlangsung setidaknya selama 1 bulan.
Seseorang akan dinyatakan terdiagnosis PTSD apabila gejala telah mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama pada hubungan sosial dan pekerjaan.
Cara Mengatasi PTSD
Terdapat beberapa cara untuk mengobati PTSD:
1. Psikoterapi
Psikoterapi adalah pelayanan yang dapat dilakukan psikiater atau dokter spesialis jiwa untuk menyembuhkan pasien secara psikologi.
Ada beberapa jenis dari pengobatan psikoterapi, yaitu:
- Terapi kognitif, pengobatan yang satu ini yaitu membantu pengidap untuk mengenali cara berpikir yang membuat ia terjebak dalam ingatan masa lalu.
- Terapi paparan. Pengobatan ini membantu pengidap menghadapi situasi dan ingatan yang membuat ia trauma secara aman
- Desensitisasi dan pemrosesan ulang gerakan mata. Salah satu jenis pengobatan ini yaitu dengan gerakan mata yang bertujuan untuk memproses ingatan yang traumatis dan mengubah cara ia bereaksi.
2. Obat-Obatan
Terdapat 3 obat-obatan yang dapat membantu menangani pasien PTSD:
- Antidepresan, dapat membantu menghilangkan gejala depresi, kecemasan, masalah tidur, serta konsentrasi dari penderita
- Obat anti kecemasan, dengan obat ini, dapat membantu meredakan kecemasan yang parah.
- Prazosin. Obat ini bertujuan untuk mengurangi mimpi buruk pada pengidap
Pencegahan PTSD
Sayangnya, PTSD tidak dapat dicegah. Namun, ada beberapa cara untuk kamu yang mengalami kejadian-kejadian yang traumatis, yaitu:
- Diskusikan dengan keluarga, teman, atau para ahli mengenai kejadian yang membuat kamu trauma
- Konsultasikan dengan dokter jika kamu tak dapat mengatasi rasa yang timbul setelah mengalami kejadian yang membuat kamu tidak merasa senang
Pasien PTSD jika mendapat pertolongan tepat waktu dapat mencegah perkembangan PTSD semakin parah.
Kapan Harus ke Dokter
Segera lakukan konsultasi dengan dokter jika selalu mengingat kejadian traumatis yang dapat mengganggu aktivitas keseharianmu dalam waktu 1 bulan atau lebih.
Sobat Pintar, PTSD ini dapat disembuhkan, semakin dini kamu membawanya ke dokter, maka semakin cepat kamu pulih dari penyakit ini.
Seperti yang sudah ditulis di atas bahwa PTSD memiliki beberapa gejala. Namun, jika beberapa gejala ini muncul dan tak kunjung hilang dalam kurun waktu 1 bulan atau lebih, segera lakukanlah pemeriksaan. Adapun gejalanya berupa:
- Memiliki pikiran dan perasaan yang mengerikan tentang kejadian yang membuatmu traumatis dalam kurun waktu lebih dari sebulan
- Memiliki pikiran serta perasaan negatif yang semakin parah
- Kesulitan untuk menjaga hidup tetap terkontrol
- Ingin melukai diri sendiri atau bahkan mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup
Hadirnya aplikasi SmartRSCM dari SiapDok dapat memudahkan kamu untuk berkonsultasi dengan dokter profesional dari RSCM.
Yuk, segera download aplikasinya yang tersedia di Play Store dan App Store sekarang juga!
(Arya Saputra S)
Ditinjau Oleh:
Referensi:
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Diakses pada 2022. Post Traumatic Stress Disorder Pada Korban Bencana
Global Conferences Index. Diakses pada 2022. Penerapan strategi penanggulangan penanganan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) pada anak-anak dan remaja