Skip to content

Sifilis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Sifilis

 

Sifilis atau yang kita kenal dengan sebutan raja singa merupakan salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. 

Secara spesifik seseorang yang terkena penyakit ini didahului dengan infeksi atau luka yang tidak sakit pada area mulut, dubur, alat kelamin.

Kemenkes, setelah seseorang terindikasi infeksi maka bakteri bisa saja aktif atau tidak aktif bergantung pada kondisi orang tersebut. 

Risiko terkait infeksi ini akan meningkat untuk orang yang melakukan pekerjaan sebagai PSK, penggunaan jarum suntik yang terinfeksi, melakukan tindik/tato yang tidak steril.

Di Indonesia terdapat kasus yang terus naik selama 5 tahun terakhir yaitu dengan prevalensi 3,56 persen. 

Penyebab dan Penularan Sifilis

 Umumnya penyakit sifilis disebabkan dari infeksi bakteri Treponema pallidum berbentuk spiral. Bakteri ini dapat menginfeksi melalui luka, ruam, lecet di area kelamin, anus, serta mulut.

Berganti-ganti pasangan serta melakukan hubungan seksual menjadi penyebab yang sangat banyak dialami. Adapun penyebab lain yaitu karena kontak fisik dengan orang yang memiliki luka di tubuh penderita. 

Selain berhubungan seksual, penyebaran bisa terjadi melalui kontak fisik dengan luka di tubuh penderita atau secara vertikal atau kongenital yaitu berasal dari ibu kepada janin dalam kandungan atau saat persalinan. 

Dilihat dari cara penularannya, berikut terdapat kondisi seseorang yang rentan tertular penyakit sifilis yaitu: 

  1. Aktivitas seksual yang berganti-ganti, contohnya penetrasi, seks oral, seks anal
  2. Berhubungan seksual tanpa alat pengaman atau kondom
  3. Berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi sifilis 

Namun perlu diketahui Sobat Pintar bahwa penyakit ini tidak bisa ditularkan melalui kontak menggunakan alat makan, pemakaian baju yang berbagi dengan penderita.

Akan tetapi, kita juga harus menjaga diri kita agar terhindar dari infeksi yang mampu memicu terjadinya penyakit ini. 

Gejala Sifilis

Sobat Pintar, sifilis dapat dimasukkan menjadi 2 kategori yaitu sifilis didapat dan sifilis kongenital. Terdapat tahapan perkembangan bakteri yang terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari tahap primer, sekunder, laten, sampai tersier. Berikut penjelasannya:

1.  Sifilis Primer

Gejala ini muncul setelah 2-4 minggu terkena infeksi dari beberapa penyebab di atas. Adapun ada tanda yang terindikasi yaitu munculnya luka kecil atau lecet di alat kelamin, mulut, atau anus, tempat bakteri masuk. 

Luka kecil ini seringkali tidak disadari oleh para penderita karena tidak adanya rasa sakit yang ditimbulkan. Walaupun tidak terasa sakit tetapi tetap berpotensi menular ke orang lain (chancre)

Luka ini dapat menghilang serta sembuh sendiri dalam jangka waktu 1-2 bulan. Akan tetapi hal ini bukan mengantarkan penderita untuk pulih kembali karena bakteri masih saja bisa aktif kembali. 

Dan apabila tidak segera diobati akan berkembang  menjadi sekunder.

2. Sifilis Sekunder

Pada tahap ini akan muncul sekitar  2 sampai 10 minggu setelah adanya gejala infeksi berupa demam tinggi, ruam merah pada area telapak tangan serta kaki, bercak genital yang basah.

Ruam merah ini selalu disertai dengan munculnya kutil di sekitar kelamin namun tidak timbul rasa gatal sehingga seringkali penderita kurang menyadari ruam tersebut. 

Selain keluhan ruam serta demam, terdapat keluhan lainnya yaitu nafsu makan yang hilang, berat badan semakin turun, rambut mudah rontok, mudah lelah, serta pembengkakan kelenjar limfa. 

Seseorang akan mengalami gejala ini dapat berlanjut sampai 1 tahun.

3. Sifilis Laten

Sifilis Laten merupakan tahap dimana bakteri tetap ada namun tidak menimbulkan gejala selama berada di tubuh.

Kurang lebih selama 12 bulan pertama tahap sifilis laten, infeksi masih bisa ditularkan ke orang lain. Namun setelah 2 tahun, infeksi masih berada di tubuh akan tetapi sudah tidak bisa menularkan ke orang lain lagi. 

Perlu waspada karena jika tidak segera diatasi akan menuju tahap tersier yaitu tahap berbahaya.

4. Sifilis Tersier

Infeksi tahap akan  kisaran waktu 10–30 tahun setelah seseorang mengalami infeksi awal. Tanda dan gejala yang mudah dikenali yaitu penderita akan mengalami kerusakan pada organ tubuh secara permanen.

Kerusakan ini bisa berdampak pada cara kerja mata, otak, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi-sendi. 

Maka, penderita mengalami kebutaan atau terkena penyakit stroke atau jantung

Pengobatan Sifilis

Umumnya pengobatan biasanya dilakukan di awal yaitu dengan menggunakan suntikan antibiotik penisilin dengan pemberian dosis berbeda tergantung kondisi penderita. Untuk tahap awal biasanya akan diberikan suntikan satu kali saja. 

Jika sifilis tahap lanjut diperlukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter terkait pemberian dosis. Pada sifilis yang masih di tahap awal, cukup melakukan 1 kali suntik saja. 

Setelah penderita sifilis disuntik antibiotik penisilin akan ada reaksi yang berlangsung selama 1 hari. Reaksi yang  dirasakan yaitu demam disertai sakit kepala, nyeri otot atau sendi. 

Kapan Harus ke Dokter?

Dokter Sifilis

 

Sobat Pintar harus menjadi waspada bagi kalian yang sering bergonta-ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan alat pengaman saat melakukan hubungan karena hal ini akan berdampak pada mudahnya terjangkit penyakit sifilis.

Mulai dari sekarang lakukan pemeriksaan secara rutin penyakit sifilis setiap 3 bulan hingga 1 tahun sekali agar jika terdeteksi akan lebih mudah disembuhkan.

Dengan hadirnya SmartRSCM  yang sudah tersedia di Google Play Store maupun Apple App Store mampu membantu Sobat Pintar untuk mengkonsultasikan gejala dan tanda yang dirasakan.

Segera unduh SmartRSCM karena konsultasinya yang berkualitas, mudah, dan cepat! 

(Maria Angeli Adind)

Referensi:

Jurnal Kedokteran. Universitas Lampung. Syphilis. Diakses pada 2022

Kementerian Kesehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Sifilis. Diakses pada 2022

Kamustoto