Vertigo adalah kumpulan dari gejala yang terjadi karena adanya gangguan keseimbangan pada sistem saraf pusat maupun sistem vestibular.
Namun, penyakit ini juga bisa terjadi akibat dari gangguan pada bagian keseimbangan tubuh lainnya seperti retina, vestibulum, dan pada bagian tubuh yang menopang badan seperti otot maupun sendi.
Seperti yang kamu ketahui, manusia hanya bertopang pada dua kaki sebagai alat keseimbangan untuk melakukan segala aktivitas. Oleh karena itu, manusia juga selalu membutuhkan informasi yang berkaitan dengan keseimbangan tubuh.
Informasi untuk keseimbangan tubuh tersebut didapatkan dari kanalis semisirkularis, yang berperan sebagai reseptor (penerima sinyal), indera keseimbangan gerak, dan otak kecil sebagai pengolah informasinya.
Selain itu, ada bagian tubuh yang berperan membantu untuk menyeimbangkan tubuh seperti mata, otot, dan sendi. Anggota-anggota tubuh tersebut juga berperan memberikan informasi mengenai rasa serta sikap dari gerak anggota tubuh yang kemudian diteruskan ke otak kecil.
Data Kasus Vertigo
Secara global, belum ada data yang valid mengenai berapa banyak orang yang menderita vertigo.
Namun menurut karya ilmiah yang berjudul Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. S dengan Vertigo… dari Universitas Ngudi Waluyo kasus yang terjadi di Amerika Serikat yaitu sekitar 64 dari 100.000 orang.
Sekitar 64% dari 64 orang tersebut merupakan wanita. Kemudian kasus Benigna Paroxysmal Positional Disease (BPPV) terjadi pada orang dengan usia lanjut yaitu dengan usia rata-rata 51-57 tahun.
BPPV terjadi akibat perubahan posisi pada kepala secara tiba-tiba seperti dari posisi tiduran ke posisi bangun. Hal tersebut akan menimbulkan rasa pusing, goyang, hilang keseimbangan, hingga rasa ingin terjatuh.
Di Indonesia sendiri, juga belum ada data yang valid mengenai berapa jumlah kasus vertigo. Namun, menurut data kasus dari RSUP Kariadi Semarang, penyakit ini menduduki peringkat kelima sebagai penyakit yang paling banyak diderita.
Jenis-jenis Vertigo
Secara umum, vertigo terbagi kepada dua jenis, yaitu vertigo sentral dan vertigo perifer. Berikut adalah ulasannya:
1. Vertigo sentral
Merupakan vertigo yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem saraf pusat.
Penderita dari jenis ini akan mengalami sensasi pusing hingga perasaan berputar yang terjadi secara tiba-tiba dengan durasi yang cukup lama.
Karena terjadi gangguan pada sistem saraf pusat, vertigo sentral juga dapat menjadi indikasi bahwa ada suatu penyakit lain yang mungkin bersifat lebih serius pada otak.
2. Vertigo perifer
Merupakan jenis vertigo yang bisa dikatakan ringan. Pada jenis ini, keluhan terjadi akibat adanya gangguan pada organ keseimbangan yang terdapat pada telinga di bagian dalam.
Penderita dari vertigo perifer akan mengalami sensasi yang kurang-lebih sama dengan vertigo sentral tetapi dengan intensitas dan durasi yang lebih singkat.
Hal tersebut umumnya tidak akan membuat kamu susah untuk fokus atau berjalan. Namun demi kebaikanmu, tidak ada salahnya untuk mengecek kondisi yang sedang kamu alami.
Gejala Vertigo
Secara umum, gejala klinis yang akan dialami ialah melihat keadaan sekelilingnya berputar sehingga lama-kelamaan akan menyebabkan hilang keseimbangan.
Namun, berdasarkan jenisnya, gejala-gejala yang dialami adalah sebagai berikut:
1. Gejala sentral
Penderita jenis ini akan mengalami gejala vertigo sentral yang datang tiba-tiba serta durasi yang cukup lama. Gejalanya dapat terbagi menjadi:
- Penglihatan ganda (double vision)
- Kesulitan menelan
- Anggota gerak tubuh melemah
- Sensasi sekeliling berputar
- Gangguan pergerakan pada bola mata
- Bicara menjadi susah
- Lumpuhnya sebagian daerah wajah, apabila kondisi semakin memburuk.
2. Gejala Perifer
Sementara gejala jenis ini biasanya merupakan gejala dari vertigo yang paling banyak dialami oleh masyarakat. Gejalanya perifer dapat terbagi menjadi:
- Gangguan pada indera pendengar
- Salah satu atau kedua telinga menjadi berdenging
- Sensasi sekeliling berputar
- Rasa ingin jatuh
- Mual dan muntah
- Penglihatan menjadi buram (blurred vision)
Penyebab Vertigo
Secara umum penyebab terjadinya vertigo adalah sebagai berikut:
- Ketidakcocokan antara posisi tubuh yang terjadi sebenarnya dengan sinyal yang didapatkan di dalam otak.
- Muncul miss communication sinyal di otak
- Dari miss communication tersebut, hadir kebingungan informasi di otak
- Kebingungan informasi tersebut menghasilkan output seperti rasa pusing, sensasi berputar, dan sebagainya.
Pengobatan Vertigo
Pengobatan harus dilakukan sesuai dengan hasil diagnosa yang telah dilakukan. Umumnya bila gejala yang terjadi cukup ringan, maka kamu bisa melakukan pengobatan sendiri di rumah, seperti:
- Jangan melakukan perubahan posisi tubuh secara mendadak
- Jangan membaca tulisan dalam bentuk media apapun ketika gejala vertigo sedang berlangsung
- Hindari sumber cahaya yang terlalu terang sehingga dapat menyebabkan pusing
- Jangan merokok, minum alkohol, ataupun mengonsumsi zat yang mempengaruhi aliran darah
- Minum cukup air putih
Sedangkan untuk gejala yang berat, maka pengobatan yang dapat kamu lakukan adalah sebagai berikut:
- Meminum obat golongan antihistamin untuk mengurangi rasa pusing seperti Meclizine
- Meminum obat untuk mengurangi perasaan berputar seperti Benzodiazepines
- Meminum obat pencegah mual seperti Prochlorperazine
Namun obat-obat tersebut tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Kamu perlu resep dari dokter yang telah memeriksamu agar pengobatan berjalan tepat sasaran dan efisien.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila gejala sudah semakin parah sampai mengganggu aktivitas keseharianmu, maka langsung segera periksa kondisi kesehatanmu ke dokter!
Namun untuk kamu yang tidak memiliki waktu luang cukup maka tidak perlu khawatir. Kamu bisa unduh aplikasi telekonsultasi medis online yaitu SmartRSCM dari SiapDok untuk mempermudah kamu dalam mengecek kondisi kesehatan kamu!
Cukup unduh di Play Store maupun App Store, login, daftar, pilih dokter spesialis, dan bayar, maka kamu langsung bisa melakukan video call dengan dokter spesialis yang kamu pilih untuk mendiagnosa penyakit yang kamu alami.
(Muhammad Rifqi Athallah)
Referensi:
Jurnal Kedokteran Unila. Diagnosis dan Tatalaksana Vertigo. Diakses pada 2022.
E-Jurnal Medika. Temuan Infark Otak Menggunakan CT…. Diakses pada 2022.