Gagal ginjal kronis terjadi ketika salah satu atau kedua ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai penyaring darah.
Perbedaan paling mencolok antara tipe kronis dan akut adalah pertumbuhan gagal ginjal kronis ini jauh lebih lambat (menahun) daripada tipe akut.
Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention, 9 dari 10 penderita tidak mengetahui bahwa mereka merupakan penderita penyakit ginjal ini.
Selain itu, 2 dari 5 penderita gagal ginjal kronis tingkat parah tidak mengetahui bahwa mereka adalah penderita.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, penderita gagal ginjal kronis di Indonesia mencapai 0,38% dari jumlah penduduk Indonesia. Artinya, ada sekitar 713.783 jiwa yang menderita gagal ginjal kronis.
Kira-kira, apakah penyakit ini bisa dicegah dan disembuhkan? Yuk, simak ulasan berikut ini!
Apa Itu Gagal Ginjal Kronis?
Chronic renal disease (CKD) atau gagal ginjal kronis adalah keadaan dimana fungsi ginjal mengalami penurunan secara perlahan (progresif) dan bersifat menahun.
Penyebab Gagal Ginjal Kronis
Penyakit ginjal kronis disebabkan oleh penyakit lain yang menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Oleh karena itu, jika penyakit penyebab gagal ginjal kronis ini tidak diobati secepat mungkin, maka akan berpengaruh pada meningkatnya peluang terkena akibat semakin memburuknya kondisi ginjal.
Berikut ini merupakan 9 penyebab penyakit ginjal kronis, antara lain:
- Diabetes mellitus tipe 1 & 2
- Hipertensi
- Glomerulonefritis primer dan sekunder
- Faktor keturunan, termasuk jika ada riwayat penyakit ginjal polikistik
- Infeksi saluran kemih
- Batu ginjal
- Nefropati diabetik
- Vaskulitis (radang pembuluh darah)
- Menderita asam urat
Gejala Gagal Ginjal Kronis
Seseorang yang menderita gagal ginjal kronis umumnya tidak akan merasakan sakit atau tidak merasa ada perubahan apapun pada dirinya.
Oleh sebab itu, cara pasti untuk mengetahui apakah kamu menderita atau tidak adalah dengan melakukan serangkaian tes darah dan urine.
Dikutip dari buku Klien Gangguan Ginjal oleh Mary Baradero, dkk, berikut merupakan 13 gejala gagal ginjal kronis:
- Nafsu makan menurun hingga mengalami anoreksia
- Pendarahan pada saluran pencernaan
- Mual dan muntah
- Mulut kering serta merasakan pahit
- Diare dan konstipasi
- Kulit kering dan warna berubah menjadi kecoklatan yang disertai rasa gatal
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Pembesaran pada jantung, payah jantung, atau mengalami gagal jantung kongestif
- Penumpukan asam pada darah (asidosis)
- Anemia
- Rendahnya jumlah trombosit pada darah (trombositopenia)
- Apatis
- Depresi
Sedangkan untuk gejala umum, gagal ginjal yang juga bisa dialami penderita GGK adalah mudah lelah, pembengkakan pada kaki, tangan, atau persendian, sesak napas, urine berbau tidak sedap, dan mengalami kencing berdarah.
Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronis
Faktor risiko dari penyakit ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu dari faktor risiko yang tidak bisa diubah hingga yang bisa diubah, antara lain:
- Berusia lanjut
- Jenis kelamin (pria)
- Etnis non-Kaukasia seperti Afrika Amerika, Amerika Hispanik, Amerika Indian, Penduduk Pasifik, dan Asia karena memiliki tingkat diabetes dan tekanan darah yang lebih tinggi
- Faktor keturunan, terdapat keluarga yang memiliki riwayat penyakit ginjal atau penyakit lain yang meningkatkan potensi komplikasi ginjal seperti diabetes
- Obesitas
- Merokok
- Resistensi insulin
Apakah Bisa Dicegah?
Cara mencegahnya yaitu dengan melakukan 8 cara di bawah ini, antara lain:
- Turunkan berat badan apabila kamu kelebihan berat badan
- Berhenti merokok
- Rajin berolahraga
- Rutin melakukan cek kesehatan, termasuk cek kesehatan ginjal
- Jangan sering menahan buang air kecil
- Jaga tekanan darah, tingkat kolesterol, dan gula darah (bila merupakan penderita diabetes)
- Makan makanan yang baik (clean food), hindari makanan tinggi garam dan junk food
- Minum air putih yang cukup setiap harinya
Pengobatan Gagal Ginjal Kronis
Terdapat 4 pengobatan atau perawatan yang dapat dilakukan, yaitu:
- Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat (makan makanan bergizi, rajin berolahraga, dan sebagainya)
- Mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter untuk mengontrol penyebab gagal ginjal kronis (misal obat untuk diabetes dan tekanan darah tinggi)
- Cuci darah atau dialisis (jika stadium akhir)
- Transplantasi ginjal (jika stadium akhir)
Kapan Harus ke Dokter?
Gagal ginjal kronis merupakan penyakit ginjal yang bersifat progresif, artinya sebagian besar penderita tidak menyadari bahwa mereka merupakan pasien karena pertumbuhannya menahun.
Oleh karena itu, cek kesehatan rutin ke dokter merupakan tindakan preventif yang bisa kamu lakukan untuk deteksi dini penyakit ini.
Tidak perlu bingung lagi jika harus cek kesehatan rutin, karena sekarang telah hadir SmartRSCM dari SiapDOK yang mempermudah Sobat Pintar semua untuk melakukan cek kesehatan di rumah saja tanpa perlu repot-repot mengantre!
Segera download aplikasi SmartRSCM di Play Store atau App Store dan nikmati konsultasi eksklusif bersama dokter-dokter berkualitas dari RSCM Jakarta!
(Alula Sakinah)
Ditinjau oleh:
Referensi
Brunner L.S, & Suddarth, D.S. (2002). Diakses pada 2022. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 1. Jakarla EGC.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Chronic Kidney Disease in the United States, 2021.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Chronic Kidney Disease Initiative.
Irwan, D (2016). Diakses pada 2022. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.
Mary Baradero, dkk. Diakses pada 2022. Klien Gangguan Ginjal: Seri asuhan keperawatan.
National Library of Medicine. Diakses pada 2022. Chronic Renal Failure.
NHS UK. Diakses pada 2022. Chronic Kidney Disease.
Ni Made Srianti: Jurnal Nursing Update Edisi Khusus Vol. 12 No. 2 (2021. Diakses pada 2022. Perbedaan tekanan darah intradialisis pada pasien gagal ginjal kronis dengan interdialytic weight gains >5% dan <5% di ruang hemodialisis RSD Mangusada Badung
Ns Cut Husna, MNS: Jurnal Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Vol.3, No.2 (2010). Diakses pada 2022. Gagal ginjal kronis dan penanganannya.
P2PTM Kemenkes. Diakses pada 2022. Ginjal Kronis.