Skip to content

Gangguan Kepribadian Paranoid: Penyebab, Gejala, Pengobatan

gangguan kepribadian paranoid

Gangguan kepribadian paranoid adalah kondisi di mana seseorang mengalami rasa curiga dan tidak percaya pada orang lain tanpa adanya alasan yang jelas.

Seseorang dengan penyakit ini akan berpikir, berperilaku, dan bertindak yang tidak biasa seperti orang lain.

Gangguan kepribadian paranoid adalah salah satu jenis gangguan kepribadian kelompok A. Mereka sering merasa orang lain akan berbuat jahat kepadanya, menyakitinya, dan menipu dirinya. 

Gangguan ini biasanya muncul pada masa kanak-kanak dan gangguan paranoid lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita.

Penyebab Gangguan Kepribadian Paranoid 

Penyebab gangguan kepribadian jenis ini tidak diketahui secara pasti, tetapi para ahli mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa faktor biologis dan psikologis merupakan faktor yang dapat menyebabkan gangguan kepribadian paranoid.

Fakta menunjukan bahwa gangguan paranoid lebih sering terjadi pada orang yang memiliki gangguan skizofrenia dan memiliki hubungan yang dekat.

Trauma pada masa kanak-kanak baik fisik maupun emosional juga menjadi salah satu faktor penyebab terbentuknya gangguan paranoid.

Setelah mengetahui penyebab gangguan kepribadian paranoid, kamu perlu mengetahui gejala yang mungkin kamu atau kerabatmu alami, simak ulasan di bawah ini.

10 Gejala Gangguan Kepribadian Paranoid yang Perlu Kamu Waspadai!

gejala gangguan kepribadian paranoid

Jika orang dengan skizofrenia paranoid mengalami halusinasi, gangguan kepribadian paranoid tidak mengalami halusinasi.

Orang dengan gangguan kepribadian paranoid merasa bahwa perilakunya tidak aneh, tetapi orang yang ada di sekelilingnya merasa perilaku tersebut adalah bentuk permusuhan.

Akibatnya, penderita akan sulit membangun sebuah hubungan dan kepercayaan dengan orang lain.

Ini dia beberapa gejala yang muncul, antara lain:

1. Ragu akan komitmen

Orang dengan gangguan kepribadian paranoid akan merasa ragu terhadap kesetiaan, komitmen, atau bahkan membangun kepercayaan dengan orang lain.

Mereka malah justru menganggap bahwa orang lain akan memanfaatkan dirinya atau menipunya.

2. Sulit untuk Mengungkapkan Informasi

Penderita akan merasa kesulitan untuk mengungkapkan informasi tentang dirinya kepada orang lain.

Hal tersebut terjadi karena mereka takut informasi tersebut akan digunakan untuk melawannya. Oleh sebab itu, mereka takut akan komitmen dan lain sebagainya.

3. Tidak Mudah Memaafkan

Biasanya, ketika ada di sebuah konflik mereka akan sulit untuk memaafkan partner yang mereka libatkan.

Ironisnya, mereka malah menyimpan dendam kepada seseorang, yang bahkan bisa saja hal tersebut merupakan hal yang biasa saja untuk sebagian orang.

4. Sangat Sensitif Terhadap Kritik

Kritik merupakan hal yang sangat sensitif bagi mereka. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendekatkan diri kepada penderita adalah melalui komunikasi secara perlahan.

5. Berburuk Sangka dengan Apa yang Orang Lain Lakukan

Ketika sedang berinteraksi dengan orang lain, mereka curiga terhadap ucapan, gerakan tubuh, atau penampilan orang lain. Mereka merasa hal tersebut dapat menyakitinya.

6. Memiliki Kepribadian yang Tertutup

Mereka akan menutup diri kepada lingkungannya. Tak hanya itu, biasanya mereka akan berperilaku dingin, mudah cemburu, dan selalu menjaga jarak dengan orang lain.

7. Mudah Marah atau Emosi

Pasien akan sering merasa marah terhadap orang lain. Ketika ada orang lain yang mencoba berinteraksi dengannya, mereka akan memendam emosi dan amarah.

8. Selalu Curiga Terhadap Pasangan

Tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang ia cintai pun diikuti dengan rasa curiga yang ia rasakan. 

Maka dari itu, cara berkomunikasi dengan orang gangguan paranoid sangat lah penting

9. Memiliki Rasa Dominan di Suatu Hubungan

Ketika mereka menjalin hubungan, mereka akan ingin menjadi dominan, hal tersebut dikarenakan mereka akan menghindari penipuan atau penghianatan

10. Selalu Merasa Benar

Ketika ada di suatu masalah atau konflik, mereka akan selalu ingin opini yang mereka lontarkan benar. Mereka tidak peduli bahwa apa yang ia lakukan salah atau benar.

Bagaimana Cara Mendiagnosisnya? 

Diagnosis gangguan kepribadian paranoid biasanya dokter akan menyarankan pengidap untuk melakukan evaluasi psikologis, seperti cara berpikir dan bertindak, serta perasaan yang mereka rasakan.

Dokter akan mendapatkan keterangan mengenai hal tersebut melalui kuesioner.

Selain itu, pemeriksaan fisik juga diperlukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pasien mengalami gangguan paranoid yang disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan fisik mereka.

Dokter akan menanyakan gejala pada pasien seperti apa saja yang dirasakan pasien, atau bisa saja dokter akan menyarankan untuk tes darah di laboratorium.

Lalu pemeriksaan kadar alkohol atau obat-obatan terlarang pun dilakukan untuk memastikan apakah gangguan paranoid ini terjadi diakibatkan adanya zat-zat tersebut.

Cara Mengobati Gangguan Kepribadian Paranoid

Sangat disayangkan bahwa pengobatan pada pasien gangguan paranoid akan sangat sulit. Hal tersebut dikarenakan bahwa kondisi pasien akan sering merasa curiga terhadap orang lain, termasuk dokter.

Terapi bicara dan obat-obatan bisa menjadi salah satu pengobatan yang tepat dan efektif pada pasien ini.

  • Psikoterapi

Terapi kali ini berfokus pada peningkatan kemampuan coping. Seperti, meningkatkan interaksi sosial, berkomunikasi, dan rasa percaya diri.

  • Obat-Obatan

Obat-obatan yang digunakan meliputi obat anti kecemasan, antidepresan, dan antipsikotik.

Diharapkan dengan mengonsumsi obat-obatan tersebut pengidap akan dapat mempertahankan pekerjaan serta dapat menjalin hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitarnya.

Sayangnya, pengobatan tersebut harus dilakukan secara seumur hidup, yang bertujuan untuk mengendalikan gejala yang muncul.

Komplikasi Gangguan Kepribadian Paranoid

Terdapat komplikasi pada gangguan kepribadian paranoid, yaitu dapat mengganggu kemampuan pendertia untuk membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain. 

Hal tersebut dapat berisiko untuk mengganggu aktivitas sehari-hari, misal bersekolah, bekerja, atau melakukan aktivitas sosial lainnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Psikolog Penyakit Mental

Segera lakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis jiwa atau psikolog jika kamu merasa perilaku dan kecurigaan kamu mengganggu hubungan kamu dengan orang lain.

Gangguan kepribadian paranoid jika tidak ditangani dengan tepat dapat menambah buruk seiring berjalannya waktu.

Hadirnya SmartRSCM bersama SiapDok dapat membantu kamu dalam melakukan konsultasi secara mudah yang bisa kamu lakukan di rumah saja.

Cukup download aplikasinya di Play Store dan App Store. Yuk, download aplikasinya sekarang juga. Sayangi kesehatan mentalmu bersama SiapDok!

(Arya Saputra S)

Ditinjau Oleh:

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2022. Paranoid Personality Disorder