Skip to content

Gangguan Panik: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Gangguan Panik

Gangguan panik adalah jenis gangguan kecemasan yang ditandai oleh “serangan panik” berulang-ulang, yaitu periode terpisah dari perasaan ketakutan yang intens dan berhubungan dengan gejala fisik seperti jantung berdebar-debar, sesak nafas, gemetar, dan sebagainya.

Studi penelitian dari National Comorbidity Study melaporkan 1 dari 4 orang memenuhi setidaknya salah satu dari kriteria gangguan panik. Studi ini juga melaporkan prevalensi gangguan panik cukup tinggi yakni 17,7%.

Gangguan panik dapat terjadi beberapa saat dan akan hilang tergantung dari situasi sekitar. Gangguan panik umumnya diderita oleh usia 18 – 45 tahun dan meningkat pada usia kisaran 20-an.

Gejala Gangguan Panik (Panic Attack)

Penyebab Gangguan Panik atau Panic Attack

Gejala gangguan panik dapat memicu kehilangan kontrol terhadap seseorang. Biasanya akan ditandai oleh reaksi fisik yang tak biasa. Beberapa gejala yang sering terjadi, antara lain:

  • Nafas tidak teratur, sulit bernafas, dan nafas tersenggal-senggal
  • Kehilangan keseimbangan pada tubuh
  • Sekujur tubuh berkeringat
  • Tremor, gemetar pada kaki, tangan, ruas jari, dan bagian tubuh lainnya
  • Debar jantung terjadi lebih cepat
  • Mual, kram perut, dan pusing
  • Telinga berdengung
  • Rasa ingin BAB atau BAK
  • Menggigil atau demam

Gejala dapat terjadi dimanapun, seperti saat berkendara, bekerja, saat tidur, di keramaian atau bahkan saat menikmati waktu bersenang-senang bersama teman dan keluarga.

Serangan dapat terjadi beberapa menit dan akan mereda jika dirasakan situasi sudah lebih baik atau berada di lingkungan orang-orang yang mereka percaya.

Penyebab Gangguan Panik

Penyebab gangguan panik tidak dipastikan secara jelas, baik yang terjadi pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Biasanya gangguan panik dipicu oleh rasa cemas tentang suatu hal atau oleh seseorang yang mengalami stress.

Beberapa situasi yang sering kali menjadi penyebab dari gangguan panik (panic attack):

  1. Faktor genetik, dimana terdapat keluarga atau saudara yang juga memiliki gangguan panik
  2. Trauma, mengalami suatu kejadian yang menimbulkan rasa trauma mendalam sehingga akan menimbulkan kecemasan saat berada dalam situasi yang sama
  3. Pola hidup tidak sehat, merokok, konsumsi kopi secara berlebihan dan mengkonsumsi obat-obatan 
  4. Mengalami perubahan drastis dalam hidup, seperti perceraian, kematian, kelahiran pekerjaan baru, dan lain sebagainya
  5. Gangguan fungsional dalam sistem saraf pusat, dalam bentuk hiperaktifnya sistem saraf otonom dan terganggunya keseimbangan biokimia dalam saraf otak

Pengobatan Gangguan Panik

Dalam pengobatan dilakukan untuk mengurangi frekuensi atau intensitas gejala yang timbul. Ada dua metode yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Psikoterapi

Terapi dilakukan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater diawali dengan mengurangi gejala-gejala yang timbul. Terapi kognitif dapat dilakukan untuk mengubah cara berpikir dan kebiasaan hidup agar mendapatkan keseimbangan dalam hidup.

Pada terapi ini biasanya dokter akan menanyakan beberapa hal seputar gangguan kecemasan yang dialami, mulai dari penyebab hingga gejala-gejala yang sering terjadi. Penderita harus memberikan jawaban jujur untuk dapat menentukan jenis pengobatan mana yang cocok.

Terapi ini adalah cara termudah untuk mengatasi gangguan panik dimana berfokus melatih kebiasaan positif. 

  • Obat-obatan

Dokter akan memberikan beberapa resep obat yang dapat dikonsumsi penderita menyesuaikan tingkat gejalanya. jenis-jenis obat yang dapat diresepkan oleh dokter, diantaranya:

  • Obat antidepresan dari golongan serotonin reuptake inhibitors (SSRI), seperti fluoxetine dan sertraline, atau dari golongan serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI), seperti venlafaxine
  • Benzodiazepine, seperti alprazolam dan clonazepam, untuk mengatasi gejala dalam jangka pendek

Obat-obatan di atas harus dikonsumsi atas dasar resep dokter yang menangani kasus penderita. Dan tidak boleh dikonsumsi dalam jangka panjang karena akan menimbulkan efek tidak baik bagi tubuh.

Agar proses pengobatan dapat berjalan maksimal, perlu juga dukungan dari diri sendiri. Bukan hanya keinginan untuk sembuh namun mengubah pola hidup menjadi lebih sehat juga perlu dilakukan, antara lain:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Berolahraga, yoga, atau meditasi secara rutin
  • Istirahat cukup dengan tidur selama 8 jam per hari
  • Menghindari minuman beralkohol dan berkafein
  • Berhenti merokok
  • Bergabung dengan komunitas untuk dapat saling berbagi informasi

Gangguan panik dapat mempengaruhi kualitas hidup dari penderita, dan dapat menimbulkan komplikasi apabila tidak segera ditangani. Beberapa hal yang dapat terjadi akibat tidak segera mengobati gejala adalah:

  • Depresi
  • Keinginan untuk bunuh diri
  • Fobia
  • Agorafobia, adalah perasaan takut secara berlebihan pada suatu situasi atau tempat yang menyebabkan panik
  • Penyalahgunaan narkotika dan minuman beralkohol
  • Gangguan emosional yang dapat memicu masalah dalam lingkungan sekitar

Perbedaan Anxiety dan Panic Attack 

Keduanya memang memiliki gejala yang hampir mirip sehingga banyak orang kesulitan membedakan keduanya. Namun secara medis keduanya jelas memiliki definisi yang berbeda. 

Gangguan panik adalah salah satu jenis dari reaksi yang terjadi akibat rasa cemas (anxiety). Rasa cemas adalah suatu reaksi alami pada tubuh terhadap stress. Cemas dapat bermanfaat bagi tubuh untuk meningkatkan kewaspadaan. 

Namun rasa cemas berlebihan akan sangat mengganggu apabila sudah menyebabkan kehilangan kontrol atau menyebabkan gangguan panik (panic attack). Gangguan panik dimana kondisi tubuh bereaksi spontan dan terjadi dalam waktu yang singkat.

Kapan Harus Ke Dokter?

Konsultasi Pskiater Gangguan Panik

Bila gejala sudah terjadi berulang kali hingga mengganggu aktivitas sehari-hari atau menimbulkan keinginan yang berefek negatif. Segera datang atau menghubungi psikiater untuk dapat penanganan yang tepat.  

Jangan mengonsumsi obat-obatan yang tidak sesuai dengan resep dokter karena akan menyebabkan hal buruk jika tidak dilakukan dengan tepat. Jenis obat yang dikonsumsi harus sesuai dengan tingkat gejala yang dialami penderita.

Sobat Pintar tidak perlu khawatir untuk mencari dokter yang sesuai dengan kebutuhan kamu. SiapDOK bersama RSCM siap membantu kamu, untuk konsultasi dengan mudah bersama dokter.

Hanya perlu mengunduh aplikasi SmartRSCM melalui aplikasi Google Play atau Apple App Store di ponselmu. Kamu bisa mendapatkan pelayanan untuk berkonsultasi dengan dokter kapanpun dan dimanapun kamu mau.

(Windya Aprista)

Referensi

Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies, Vol.3 No.2, Institut Pesantren Sunan Drajat. Analisis Eskalasi Panic Attack And Anxiety Disorder terhadap Kesehatan Mental Remaja, Diakses pada 2022. 

Journal of Mental Health Education, Kwai Chung Hospital. Panic Disorder, Diakses pada 2022. 

News and Health Articles, Rumah Sakit Pondok Indah. Diakses pada 2022.  

Penelitian dan Laporan, UNICEF. Diakses pada 2022.