Skip to content

7 Gangguan Tidur: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Gangguan Tidur

Sobat Pintar, apakah kalian tau ada beberapa jenis gangguan tidur? Berikut penjelasan singkat 7 gangguan tidur yang paling sering terjadi. 

Gangguan tidur merupakan gangguan yang terjadi pada kualitas dan kuantitas waktu tidur seseorang akibat faktor eksternal. Biasanya, seseorang yang mengalami gangguan tidur adalah akibat dari rutinitas yang terlalu padat atau cara kerja otak yang meningkat. 

Menurut data dari World Health Organisation (WHO), kurang lebih 18% penduduk dunia pernah mengalami gangguan sulit tidur dengan keluhan yang sangat hebat sehingga menyebabkan tekanan jiwa bagi penderitanya. 

Gangguan tidur dapat menyebabkan gejala ringan seperti mudah lelah hingga ke gejala yang bisa mengganggu kesehatan penderita. 

7 Gangguan Tidur

Gangguan Tidur Insomnia

Ada beberapa jenis gangguan tidur yang sering dialami beberapa orang. Berikut 7 dari gangguan tidur tersebut: 

1. Insomnia 

Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat penderita kesulitan tidur atau membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur. 

Gangguan tidur ini mengakibatkan tidak teraturnya pola tidur dari penderita. 

Penyebab terjadinya insomnia biasanya terjadi dikarenakan kebiasaan buruk sebelum tidur, masalah pada psikis penderita, atau karena penyakit lainnya (seperti diabetes dan sakit ginjal). 

2. Hipersomnia 

Hipersomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderita memiliki rasa kantuk berlebihan bahkan di siang hari atau tidur dengan waktu lama. Penyebab hipersomnia biasanya karena tidak cukup tidur di malam hari, konsumsi obat penenang, atau depresi. 

3. Nightmare (Mimpi Buruk) 

Mimpi buruk (nightmare) adalah mimpi mengganggu yang terkait dengan perasaan negatif, seperti kecemasan atau ketakutan

Sleep Foundation mendefinisikan mimpi buruk sebagai mimpi yang jelas tervisualisasi dan mungkin mengancam, menjengkelkan, aneh, atau mengganggu.

Penyebab dari mimpi buruk biasanya dikarenakan stres, trauma, dan depresi. 

4. Tidur Berjalan 

Gangguan tidur berjalan atau somnambulisme (sleepwalking) adalah kondisi dimana seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur atau melakukan aktivitas lain dalam kondisi tertidur. Penyebab dari gangguan tidur berjalan belum diketahui secara pasti hingga saat ini.

5. Sleep Terror 

Teror tidur atau parasomnia (sleep terror) umumnya terjadi pada anak-anak. Sampai saat ini, penyebab dari teror tidur belum ditemukan secara pasti. Namun kondisi tersebut dapat dikaitkan dengan belum matangnya saraf pusat atau efek demam dan kelelahan pada anak. 

6. Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis) 

Di Indonesia, gangguan tidur sleep paralysis dikenal dengan istilah ketindihan. Namun sebenarnya sleep paralysis atau kelumpuhan tidur adalah kondisi dimana seseorang tidak dapat menggerakan tubuh dan berbicara ketika sadar dari tidur atau saat ingin tidur. 

Penyebab dari gangguan kelumpuhan tidur biasanya dikarenakan pola tidur tidak teratur atau faktor keturunan. Namun gangguan tidur ini sangat beresiko dialami seseorang yang memiliki kondisi seperti insomnia, gangguan cemas, dan gangguan stres pasca trauma (PTSD). 

7. Mendengkur (Sleep Apnea) 

Mendengkur atau sleep apnea termasuk kedalam gangguan tidur yang kerap dialami banyak orang. Namun gangguan tidur ini sering dianggap bukan masalah. 

Sebetulnya gangguan tidur mendengkur atau sleep apnea adalah kondisi yang terjadi pada pernapasan seseorang terganggu dengan henti napas secara berulang pada saat tidur akibat kekurangan asupan oksigen pada otak. 

Kondisi ini biasanya terjadi oleh orang yang memiliki kelebihan berat badan (obesitas), pola hidup tidak sehat, atau dikarenakan faktor keturunan. 

Gejala Gangguan Tidur 

Dari jenis-jenis gangguan tidur tersebut, terdapat gejala yang dapat dialami oleh penderita, diantaranya: 

  • Memiliki pola tidur yang tidak teratur (bangun dan tidur di waktu yang tidak teratur) 
  • Kesulitan tidur di waktu malam
  • Ketakutan, cemas, mimpi buruk, berteriak atau berjalan ketika tidur
  • Tidak dapat menggerakan badan ketika tidur
  • Kesemutan atau kram pada anggota tubuh
  • Gerakan pada salah satu anggota tubuh seperti kaki atau tangan secara tiba-tiba tanpa terkontrol
  • Kebiasaan mendengkur, menggertakkan gigi, atau berhenti bernapas dalam beberapa detik ketika sedang tidur
  • Lemah otot atau badan terasa sering lelah
  • Badan Pegal dan Lemas

Pengobatan Gangguan Tidur 

Ada beberapa cara untuk mengobati gangguan tidur yang dapat dilakukan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan penderita gangguan tidur: 

  • Mengubah Pola Hidup 

Penerapan pola hidup sehat mampu membuat kualitas hidup juga menjadi lebih sehat. Sehingga mampu mencegah beberapa penyakit terjadi dalam tubuh kita. Pola hidup sehat yang dapat dilakukan seperti: 

  • Mengonsumsi makan sehat dan kaya akan serat, seperti buah-buahan dan sayuran 
  • Melakukan olahraga secara rutin 
  • Membatasi konsumsi gula dan lemak seperti makanan manis, cemilan, dan junk food 
  • Membuat jadwal harian dan melakukannya secara disiplin 
  • Mengurangi konsumsi alkohol 
  • Membatasi penggunaan ponsel agar tidak mengganggu waktu istirahat 
  • Mengelola stress dengan baik 
  • Psikoterapi 

Salah satu psikoterapi yang dapat dilakukan oleh penderita gangguan tidur adalah terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan untuk membantu mengubah pola pikir sehingga dapat mencegah atau mengobati stres. 

  • Obat-obatan 

Obat-obatan yang biasanya diberikan psikiater dalam pengobatan gangguan tidur adalah: 

  • Obat penenang
  • Obat antidepresan 

Bagaimana Cara Mendiagnosis?

Pertama dokter akan menanyakan bagaimana pola tidur pasien, gejala yang dialami, dan efek yang dirasakan. Dokter juga akan bertanya tentang kebiasaan yang dilakukan pasien saat tidur atau hal yang dilakukan sehari-hari. 

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik, termasuk memeriksa saluran pernapasan, seperti hidung, mulut, dan tenggorokan. 

Lalu, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti: 

  • Hitung tekanan darah 
  • Tes darah, untuk mendiagnosis penyakit tertentu dalam tubuh 
  • Polisomnografi, untuk menganalisis level oksigen, gerakan tubuh, dan gelombang otak saat tidur 
  • CT Scan, untuk mendeteksi kelainan pada otak penyebab gangguan tidur 

Kapan Harus Ke Dokter? 

Konsultasi dokter gangguan tidur

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter, apabila gangguan tidur sudah mengganggu kegiatan sehari-hari. Berikut gejala gangguan tidur yang perlu diwaspadai dan dikonsultasikan ke dokter: 

  • Sulit berkonsentrasi saat beraktivitas di sekolah, kantor, atau di rumah 
  • Tertidur ketika sedang mengemudi 
  • Penurunan performa berkegiatan 
  • Merasakan efek pada tubuh seperti nyeri dan sebagainya 

Sumber foto : siapdok.com

Sobat Pintar tidak perlu khawatir, kini SiapDOK telah memberikan solusi mudah untuk kamu melakukan konsultasi ke dokter atau ahli medis lainnya!

Hanya perlu mengunduh aplikasi SmartRSCM di Google Play Store atau Apple App Store kamu bisa mendapatkan layanan konsultasi dokter sesuai dengan kebutuhanmu. 

Dengan begitu kamu bisa melakukan konsultasi kapan pun dan dimana pun! 

(Windya Aprista)

Referensi 

Jurnal Respirasi, Vol.1 No.3, Universitas Airlangga. Diakses pada 2022. Obstructive Sleep Apneu (OSA), Obesitas Hypoventilation Syndrome (OHS) dan Gagal Napas.

Kamustoto