Skip to content

10 Penyakit Kelamin Wanita yang Perlu Diketahui

Penyakit Kelamin Wanita

Sobat Pintar, ada banyak penyakit kelamin wanita yang dapat menyerang apabila tidak melakukan pola hidup yang sehat. Apa Saja penyakit kelamin wanita yang umum terjadi? Simak penjelasannya sebagai berikut. 

Penyakit kelamin wanita dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi jamur, pola hidup tidak sehat, dan seks bebas.

Beberapa dari penyakit kelamin wanita masih dapat disembuhkan menggunakan obat-obatan namun ada juga yang sampai saat ini belum ditemukan cara pengobatannya.

Menurut World Health Organization (WHO) lebih dari 276 juta kasus baru klamidia, gonorea, trikomoniasis dan sifilis terjadi setiap tahun. Dan kisaran umur 15 sampai 45 tahun yang menderita penyakit tersebut.

Penyakit kelamin wanita dapat menyebabkan resiko fatal apabila tidak segera ditangani. Karena infeksi jamur dan virus dapat menyebar dan menjadi ganas sehingga mampu mengakibatkan komplikasi bahkan kematian.

Penyakit kelamin wanita seperti kanker serviks menjadi penyakit tertinggi kedua yang menyerang wanita setelah kanker payudara.

Menurut data dari Global Cancer Observatory (Globocan) 2020, sebanyak 36.633 (17.2%) tercatat kasus baru kanker serviks yang terdiagnosa di Indonesia.

Terdapat banyak jenis penyakit kelamin wanita dengan berbagai gejala yang berbeda. Berikut 10 jenis penyakit kelamin wanita yang paling umum terjadi:

Jenis-Jenis Penyakit Kelamin Pada Wanita

  1. Klamidia

Klamidia adalah penyakit kelamin wanita yang disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis yang dapat menyerang kelamin dan saluran kemih.

Penyakit kelamin klamidia tidak mudah untuk langsung dirasakan penderita, butuh waktu 1-3 minggu setelah terinfeksi untuk bisa dirasakan gejalanya.

Adapun gejala yang disebabkan oleh penyakit klamidia antara lain:

  • Sakit atau nyeri saat buang air kecil
  • Terjadi pendarahan setelah melakukan hubungan seksual
  • Mengalami pendarahan menstruasi lebih banyak dan dengan jangka waktu yang lebih panjang
  • Sakit pada perut bagian bawah
  • Vagina mengeluarkan cairan yang keruh dan berbau tidak sedap
  1. Gonore

Gonore adalah penyakit kelamin wanita yang paling sering dijumpai di masyarakat, gonorea lebih dikenal sebagai penyakit kencing nanah. Gonore adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan dapat menular.

Penyakit gonore disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat dengan sering berganti pasangan dan melakukan seks bebas dapat menuluarkan ke bayi dari ibu yang terinfeksi hal ini ditandai oleh infeksi mata pada bayi yang lahir dengan jalur normal.

Gejala gonore yang terjadi perempuan antara lain:

  • Rasa nyeri pada bagian bawah perut
  • Keputihan dengan intensitas tidak wajar dan berbau tidak sedap
  • Pendarahan vagina diluar siklus menstruasi
  • Nyeri dan sakit saat melakukan buang air kecil

Gonorea masih dapat diobati dengan pemberian antibiotik untuk menghentikan infeksi dan menurunkan resiko komplikasi.

  1. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Trichomonas Vaginalis (T. vaginalis). Penyakit yang menyebabkan keputihan , dalam kondisi yang parah dan akan menimbulkan radang pada vagina.

Seseorang yang terinfeksi trikomoniasis akan lebih beresiko terpapar HIV apabila tidak segera melakukan pengobatan.

  • Vagina mengeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan, kasus berat dapat berbusa
  • Cairan vagina berbau tidak sedap
  •  Rasa gatal dan perih pada area vagina
  • Pendarahan abnormal vagina
  • Nyeri dan sakit pada bagian bawah perut
  1. Human Papillomavirus (HPV)

Human Pillomavirus (HPV) adalh penyakit kelamin wanita yang menyebabkan terbentuknya kutil kelamin dan peradangan. Penyakit HPV termasuk jenis penyakit kelamin yang dapat sembuh dengan sendirinya dan juga sering tanpa gejala.

Pada wanita, tumbuhnya kutil kelamin terjadi pada vulva, daerah antara vagina dan leher rahim, dan pada bagian dinding vagina.

Selain munculnya kutil kelamin, gejala lain HPV juga dapat timbul seperti:

  • Pendarahan vagina yang tidak normal seperti pendarahan diluar siklus menstruasi
  • Nyeri di perut bagian bawah atau panggul
  • Mengalami kelelahan yang berlebihan
  • Nyeri dan mengalami pendarahan setelah melakukan hubungan seks
  • Keputihan yang tidak normal
  1. Herpes Genital

Herpes adalah penyakit kelamin perempuan yang dapat menular melalui kontak fisik seperti melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dan melakukan hubungan intim lainnya. Sering berganti pasangan juga dapat menyebabkan penularan herpes.

Herpes genital adalah infeksi menular yang disebabkan Herpes simplex virus (HSV). Infeksi ini termasuk yang paling sering terjadi dan sulit untuk disembuhkan karena terjadi secara berulang.

Menurut World Health Organization (WHO) kasus herpes genital lebih banyak terjadi pada wanita dengan jumlah 315 juta kasus pada tahun 2003.

Gejala yang dapat dirasakan penderita herpes genita adalah:

  • Kerusakan atau peradangan kulit yang terjadi di sekitar kelamin
  • Rasa gatal dan perih hingga kesemutan pada area kelamin dan anus
  • Kulit seperti melepuh di area sekitar kelamin, paha, dan dubur
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di daerah selangkangan
  • Muncul luka di area dekat mulut, saluran uretra, sekitar dubur, paha dan pantat
  1. Kista Bartholini

Kista Bartholin

Kista bartholini adalah penyakit kelamin wanita akibat penyumbatan pada kelenjar bartholini yang ada di vagina sehingga menyebabkan cairan lubrikasi pada vagina tidak keluar. 

Penyumbatan tersebut bisa diakibatkan oleh tumor kistik jinak yang berasal dari infeksi kuman Neisseria gonorrhoeae.

Sampai saat ini penyebab kista bartholin masih belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa penelitian menyebutkan adanya gangguan pada pembentukan estrogen.

Kista bartholini sangat sulit dideteksi apabila bentuknya masih kecil. Gejala akan muncul saat ukuran kista bartholin mulai membesar dan terjadi infeksi. Berikut beberapa gejala umum dari penyakit kelamin wanita kista bartholin:

  •  Muncul benjolan lunak di dekat lubang vagina
  • Merasakan sakit dan nyeri ketika melakukan hubungan seksual
  • Mengalami bengkak dan peradangan di area vagina
  • Timbul rasa tidak nyaman saat duduk atau berjalan
  1. Kandidiasis

Kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh bakteri Candida albicans, dan merupakan salah satu infeksi jamur yang sering ditemukan menginfeksi manusia. kandidiasis muncul karena adanya pertumbuhan jamur secara berlebih.

Penyakit kandidiasis mampu menyebar ke aliran darah apabila kondisi imun penderita menurun dan mudah menyerang seseorang pengidap HIV. Kandidiasis dapat menyerah area genital wanita, mulut, kulit, dan saluran cerna.

Digambarkan secara umum, gejala dari kandidiasis meliputi:

  • Timbulnya rasa gatal pada area vagina
  • Sensasi terbakar, ketika melakukan hubungan seksual atau buang air kecil
  •  Ruam pada area vagina
  • Terdapat luka seperti melepuh di sekitar area vagina
  • Keputihan berwarna putih kental seperti keju dan berbau
  • Keputihan terlalu cair
  1. Vulvovaginitis

Vulvovaginitis adalah infeksi vulvovaginal yang menunjukkan gejala rasa gatal, terbakar, iritasi, dan adanya cairan yang abnormal pada vagina atau vulva.

Vulvovaginitis dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat yang akan membuat tidak nyaman saat berkegiatan sehari-hari. Penyakit kelamin wanita ini dapat menyerang ibu hamil dan wanita tergantung dari penyebabnya.

Penyebab utama vulvovaginitis adalah meningkatnya jumlah bakteri gardnerella vaginalis pada vagina.

  1. Servisitis

Servisitis adalah organ tubuh yang mengalami infeksi yaitu serviks atau leher rahim. Penyebab terjadinya servisitis adalah akibat luka akibat jahitan melahirkan yang tidak dirawat sehingga menimbulkan infeksi.

Penyakit kelamin wanita yang satu ini dapat menimbulkan resiko buruk apabila tidak segera ditangani contohnya seperti dapat menimbulkan kemandulan, kehamilan di luar rahim, dan penyakit radang panggul.

Servisitis memiliki gejala umum yang terjadi, diantaranya:

  •  Keluarnya bercak darah/ pendarahan
  • Keputihan dengan jumlah yang tidak wajar dan berbau
  •  Serviks kemerahan
  •  Sakit pinggang
  • Nyeri pada bagian bawah perut
  • Gatal pada area kewanitaan
  • Gangguan perkemihan dan gangguan menstruasi
  1. Kanker

Ada banyak jenis kanker yang dapat menyerang area kewanitaan seperti kanker serviks, kanker ovarium, kanker rahim, kanker vulva, dan kanker vagina.

Gejala yang disebabkan beberapa kanker tersebut terbilang cukup mirip seperti munculnya pendarahan pada vagina, nyeri abdomen, gangguan menstruasi, nyeri panggul, dan penurunan berat badan secara drastis dalam jangka waktu yang cepat.

Kapan Harus Ke Dokter?

Pengobatan penyakit kelamin wanita

Sobat Pintar, harus segera melakukan pengecekan kesehatan ke dokter apabila terjadi gejala abnormal pada area kewanitaan.

Penyakit kelamin wanita dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal ringan, seperti mengatur pola hidup sehat, menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual, dan rajin menjaga kebersihan area kewanitaan.

Sobat Pintar, kamu gak perlu khawatir apabila ingin melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter spesialis. SiapDOK bersama SmartRSCM telah menghadirkan solusi untuk konsultasi kesehatan dengan mudah.

Hanya perlu mengunduh aplikasi SmartRSCM melalui Play Store atau Apple App Store, kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter pilihanmu kapanpun dan dimanapun. Yuk, segera unduh aplikasinya!

(Windya Aprista)

Referensi:

Jurnal Mahasiswa, Universitas Udayana. Infeksi Klamidia Trachomatis Sebagai Salah Satu Penyebab Oklusi Tuba Falopi. Diakses pada 2022

Jurnal Mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Semarang. Gambaran Trikomoniasis Pada Pekerja Seks Komersial Di Lokalisasi Sunan Kuning Semarang. Diakses pada 2022

UNAIR News. Etiologi dan Patofisiologi Infeksi HPV Kutil. Diakases pada 2022 

Penelitian Retrospektif, Universitas Airlangga. Gambaran Klinis Herpes Simpleks Genitalis. Diakses pada 2022

Jurnal Mahasiswa, Universitas Islam Negeri Alauddin. Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Wanita Usia Subur Tentang Kista Bartholini Di Rsud Syekh Yusuf Gowa Tahun 2012. Diakses pada 2022

Jurnal Mahasiswa, Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar. Isolasi Dan Uji Sensitivitas Jamur Candida Albicans dan Candida Non-Albicans Terhadap Flukonazol. Diakses pada 2022

Jurnal Mahasiswa, Universitas Brawijaya. Pengaruh Glucomannan Hydrolysates (Gmh) Dan Bv Gel Terhadap Skor Nugent, Presentasi Sel Treg Dan Kadar Tgf-Β Pada Bakterial Vaginosis Wanita Usia Subur. Diakses pada 2022

Jurnal Mahasiswa, Universitas Dian Nuswantoro. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekambuhan Servisitis Pada Wanita Pekerja Seks (Wps) Di Lokalisasi Sunan Kuning Kota Semarang Tahun 2016. Diakses pada 2022