Penyakit menular seksual (PMS) adalah suatu penyakit yang menular melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat vagina).
Penyakit menular seksual disebabkan terdapat kuman berupa jamur, virus, dan parasit yang berkembang pada alat kelamin. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti berganti pasangan dan seks bebas.
Wanita lebih besar menerima resiko terhadap PMS karena memiliki organ reproduksi yang rentan. Dan gejala yang dirasakan pada wanita pun juga sangat sulit untuk terdeteksi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terdapat lebih dari satu juta orang di dunia yang didiagnosa menderita penyakit menular seksual setiap harinya.
Sedangkan di Indonesia menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi penyakit menular seksual pada tahun 2021 sebanyak 11.133 kasus.
Penyakit menular seksual terjadi pada pria dan wanita usia 15 hingga 50 tahun. Meskipun bayi baru lahir pun dapat beresiko tertular dari ibu yang memiliki penyakit menular seksual.
Gejala Penyakit Menular Seksual
Gejala penyakit menular seksual dapat berbeda-beda tergantung dari jenis kasus dan jenis kelamin penderita. Kasus yang dialami pria lebih mudah dikenali gejalanya karena letak alat kelamin pria berada di luar.
Gejala yang dirasakan oleh wanita biasanya akan timbul ketika penyakit sudah berkembang atau terjadi infeksi, sehingga timbul gejala yang dirasakan di dalam tubuh atau keluar melalui alat kelamin.
Berikut perbedaan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit menular seksual pada pria dan wanita.
Jadi gejala PMS pada pria dapat terjadi seperti:
- Timbul bintil yang berisi cairan pada penis atau di sekitar anal
- Luka yang tidak sembuh hingga 4 minggu pada penis
- Terjadi pembengkakan pada penis
- Tumbuh kutil atau jengger ayam di sekitar alat kelamin
- Rasa sakit luar biasa saat buang air kecil
- Kencing nanah atau darah
- Luka tidak sakit
- Rasa gatal yang hebat di sekitar alat kelamin
Sedangkan jadi gejala PMS pada wanita dapat terjadi hal seperti:
- Rasa nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seksual
- Keputihan dengan jumlah tidak normal dan berbau
- Keputihan berwarna putih kekuningan seperti keju disertai rasa gatal
- Timbul bercak darah saat melakukan hubungan seksual
- Terdapat bintil berisi cairan di sekitar alat kelamin
- Luka pada alat kelamin yang lama tidak sembuh
- Rasa nyeri pada bagian perut bawah
Penyebab Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri yang berkembang pada alat kelamin dan sistem reproduksi. Proses penularannya juga saat melalui hubungan seksual dan sangat cepat.
Berikut beberapa faktor resiko terbesar yang berpeluang terkena penyakit infeksi menular:
- Seks tanpa kondom
- Berganti-ganti pasangan
- Aktif secara seksual pada usia dini
- Penggunaan alkohol
- Penyalahgunaan obat-obatan
- Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
Penularan Penyakit Menular Seksual (PMS)
PMS biasanya dialami oleh remaja, orang dewasa dan tua akibat perilaku seksual yang menyimpang seperti, seks bebas, seks anal, seks oral, atau karena tertular secara langsung dengan penderita PMS dari sentuhan atau penggunaan alat seperti suntikan.
Penyakit menular seksual merupakan penyakit dengan tingkat mortalitas yang tinggi setiap tahunnya. Angka kasus PMS sangat tinggi di Indonesia.
Perbedaan PMS dan IMS
Penyakit menular seksual merujuk pada istilah sebuah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Namun sebenarnya istilah penyakit menular seksual (PMS) saat ini diganti menjadi infeksi menular seksual (IMS).
Alasannya karena tidak semua infeksi atau penyakit kelamin hanya ditularkan melalui hubungan seksual saja namun juga dapat ditularkan seperti berbagi penggunaan jarum suntik.
Infeksi menular seksual (IMS) lebih dikategorikan sebagai resiko yang dialami dari menyepelekan gejala PMS sehingga virus dan bakteri telah menyebar ke organ lain. Hal ini dikaitkan dengan penyakit seperti HIV/AIDS.
Jenis-Jenis Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual diakibatkan dari adanya virus atau pertumbuhan jamur dan bakteri pada alat kelamin. Beberapa jenis penyakit menular seksual yang paling umum terjadi, diantaranya:
- Gonore, penyakit ini disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae dan lebih dikenal dengan penyakit menular seksual kencing nanah.
- Herpes genital, disebabkan dari herpes simpleks virus tipe 1 atau 2. Penyakit menular seksual satu ini dapat terjadi pada bokong, sekitar alat kelamin, dan paha.
- Klamidia, penyakit ini disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Dapat ditularkan melalui hubungan seksual secara vaginal, oral, dan anal. Bayi baru lahir juga dapat terinfeksi klamidia dari ibu selama masa persalinan.
- Kondiloma akuminata, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV). Gejalanya adalah tumbuh kutil atau jengger ayam pada area kelamin.
- Sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, treponema pallidum. Biasanya disebut dengan penyakit raja singa, dimana timbul benjolan disekitar penis.
- Trikomoniasis, infeksi yang dapat bersifat akut pada saluran uretra genital yang disebabkan oleh trichomonas vaginal. Gejalanya gatal pada area kelamin, peradagangan, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri pada bagian perut bawah.
Penyakit Menular Seksual, Apakah Bisa Sembuh?
Penyakit menular seksual (PMS) beberapa dapat sembuh dengan sendirinya dan dapat diatasi dengan konsumsi atau penggunaan antibiotik. Tujuannya adalah untuk menghentikan penyebaran virus dan bakteri yang menyebabkan infeksi berlebih.
Beberapa antibiotik yang sering digunakan untuk penyakit menular seksual:
- Acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir biasa digunakan untuk klamidia
- Podofilox, imiquimod, dan sinecatechins, untuk menangani HPV
Kapan Harus ke Dokter?
Penanganan awal untuk mencegah penyebaran PMS adalah dengan mengenali gejala yang terjadi. Ketika sudah merasakan salah satu gejala yang dijelaskan di atas, ada baiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis.
Pada tahap awal dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan seputar keluhan, gejala, dan kebiasaan aktivitas seksual.
Setelah memahami gejala yang timbul, dokter akan melanjutkan melakukan tindakan pemeriksaan seperti pengecekan darah atau urin, transvaginal, dan tindakan penunjang lainnya.
Dokter baru akan mendiagnosa jenis penyakit setelah melakukan proses tersebut. Dan akan menyarankan pengobatan yang sesuai dengan level dari penyakit menular seksual pada pasien.
Apabila gejala PMS tidak segera dikonsultasikan ke dokter, maka dapat menimbulkan komplikasi pada tubuh dan mempengaruhi organ lain. Beberapa resiko yang dapat terjadi akibat komplikasi PMS, yaitu:
- Radang panggul
- Kemandulan
- Kehamilan ektopik (Hamil di luar rahim)
- Kanker anus
- Kanker serviks
- Abses Anus (benjolan berisi nanah pada anus)
- Radang sendi
Apabila kamu bingung mencari klinik atau rumah sakit untuk melakukan konsultasi. Kamu gak perlu khawatir, karena sekarang SiapDOK bersama RSCM bekerjasama untuk membantu kamu dalam melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter spesialis.
Sobat Pintar, hanya perlu mengunduh aplikasi SmartRSCM melalui Google Play Store atau Apple App Store kamu bisa melakukan konsultasi kesehatan bersama dokter kapanpun dan dimanapun dengan mudah. Yuk, segera download aplikasi SmartRSCM!
(Windya Aprista)
Referensi:
Jurnal Mahasiswa, Universitas Katolik De La Salle. Pendidikan Kesehatan Lasallian Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak Usia Sekolah Di Sekolah Dasar GMIM Lahai Roi Malalayang. Diakses pada 2022
Jurnal Skala Husada, Vol.12 No.1, Politeknik Kesehatan Denpasar. Identifikasi Agen Penyebab Infeksi Menular Seksual. Diakses pada 2022
Journal of Health and Medical Science, Vol.1 No.4, Universitas Muhammadiyah Banda Aceh. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Menular Seksual Pada Wanita Usia Subur Yang Sudah Menikah Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Kuta Alam Kota Banda Aceh Tahun 2022. Diakses pada 2022