Skip to content

Skizofrenia Hebefrenik: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Skizofrenia Hebefrenik

Meta desc: Skizofrenia hebefrenik merupakan gangguan secara psikis yang ditandai dengan halusinasi dan delusi yang tidak nyata serta memiliki kebiasaan yang aneh dan khas

Skizofrenia hebefrenik adalah gangguan mental yang ditandai perilaku, pembicaraan, serta pikiran yang cenderung kacau dan tidak logis seperti orang umum disertai dengan halusinasi.

Skizofrenia hebefrenik ini merupakan jenis skizofrenia yang paling parah karena individu sulit untuk berkegiatan dan beraktivitas secara baik bagi para pengidap. 

Perilaku yang khas, aneh, tertawa sendiri, menangis tiba-tiba, menarik diri merupakan karakteristik skizofrenia hebefrenik.

Skizofrenia hebefrenik bisa juga disebut dengan skizofrenia disorganisasi. Tipe skizofrenia ini juga menunjukkan perubahan perilaku secara cepat menuju kekanak-kanakan. 

Adanya gangguan berpikir juga terlihat signifikan serta pandangan mereka terhadap realita yang sangat buruk.

Data WHO (World Health Organization) menunjukkan lebih dari 55% orang dengan skizofrenia memiliki halusinasi yang mengarah pada skizofrenia hebefrenik.

Penyebab Skizofrenia Hebefrenik

Skizofrenia Hebefrenik dialami oleh seseorang biasanya disebabkan faktor genetik dan metabolisme. Namun ada pula faktor lain, berikut penjelasannya: 

  1. Keturunan: Keluarga yang menderita gangguan jiwa akan lebih rentan terjadi hal yang sama
  2. Susunan saraf pusat: disebabkan pada kelainan susunan saraf pusat
  3. Diathesis-stress model: sebagai model kerentanan-stres, adalah teori psikologis yang mencoba menjelaskan gangguan yang ditimbulkan dari stres berkepanjangan atas  pengalaman hidup yang berat

Gejala Skizofrenia Hebefrenik

Skizofrenia hebefrenik ini memiliki pola pikiran yang tidak teratur yang umumnya memiliki gejala seperti di bawah ini: 

  • Delusi

Memiliki suatu keyakinan yang salah terhadap berbagai hal yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Contohnya yaitu kamu memiliki perasaan yang dilecehkan oleh orang lain karena komentar negatif yang diberikan alhasil muncul emosi marah yang tak terbendung. 

Atau bahkan kamu memiliki keyakinan yang kuat bahwa ada orang lain yang jatuh cinta kepada kamu sehingga membuat kamu tergila-gila.

  • Halusinasi

Halusinasi ini biasanya dicirikan oleh seseorang yang melihat atau mendengar sesuatu yang diterima secara nyata walaupun sebenarnya tidak nyata sama sekali.

Halusinasi ini dapat terjadi di seluruh indera manusia tetapi yang biasanya dikeluhkan oleh para pengidap yaitu mendengar suara.

  1. Disorganized Thinking

Pemikiran yang tidak teratur juga menjadi gejala yang cukup dirasakan yang dilihat dari cara penderita berbicara atau berucap secara tidak teratur. 

Seringkali komunikasi yang seharusnya efektif tetapi dapat terganggu karena tidak adanya komunikasi yang sinkron dan jelas.

Selain itu, para pengidap juga berbicara dengan kata-kata yang sulit dipahami dan kuranya kontrol dalam struktur berbicara.

  1. Adanya Perilaku Motorik yang Tidak Teratur dan Kurang Normal 

 Kondisi ini dapat terlihat dari perilaku konyol para penderita yaitu mulai dari kekonyolan layaknya anak kecil hingga agitasi yang tak terduga (perasaan gelisah tangan tanpa henti).

 Seringkali perilaku juga tidak tertuju pada fokus utama pekerjaan mereka, para pengidap juga sering menolak jika diberi arahan serta gerakan yang cenderung berlebihan dan tidak berguna.

  1. Gejala lain

Gejala lain yang ditunjukkan oleh penderita yaitu sering abai terhadap kebersihan dirinya dan bahkan tidak menunjukkan komunikasi yang baik yaitu berbicara dengan nada datar dan tidak eye contact dengan lawan bicara.

 Selain itu, kurang adanya minat untuk melakukan hobi serta pekerjaan yang disukai menarik diri dari lingkungan sosial.

Mengapa Skizofrenia Hebefrenik Diyakini sebagai Bentuk yang Paling Parah dari Skizofrenia?

Skizofrenia hebefrenik ini merupakan jenis skizofrenia yang paling parah karena individu sulit untuk berkegiatan dan beraktivitas secara baik bagi para pengidap. 

Serta memiliki risiko yang cukup tinggi dibanding jenis skizofrenia lainnya karena berpotensi membahayakan keselamatan individu. Risiko yang ditimbulkan yaitu: 

  1. Menyakiti diri sendiri karena ketidakmampuan berpikir secara teratur dan rasional
  2. Melukai orang lain juga menjadi kemungkinan nyata 

Pengobatan Skizofrenia Hebefrenik

Untuk pengobatan skizofrenia hebefrenik  memiliki kesamaan dengan jenis skizofrenia lainnya, sebagai berikut: 

  1. Antipsikotik

Membantu mengurangi beberapa gejala dengan memberikan resep obat antipsikotik sesuai resep dokter

  1. Terapi electroconvulsive

Terapi ini bekerja dengan melibatkan serangkaian arus listrik menuju otak agar membantu otak memulai kembali aktivitas normalnya 

  1. Psikoterapi

Hal ini akan membantu mengurangi stres dan memperbaiki keadaannya di masa depan. Dengan terapi ini penderita akan mendapat interaksi yang baik dan akan diberikan anjuran bagaimana cara mengatasinya 

Kapan Harus ke Dokter?

Kemungkinan seseorang menderita skizofrenia hebefrenik jika didapati beberapa gejala di atas dalam waktu 2-3 bulan. Skizofrenia tipe ini pun dapat disembuhkan, dengan mendeteksi sedari dini dapat mengembalikan kondisi penderita bahkan sampai pulih kembali seperti sedia kala.

Ayo segera periksa dan konsultasikan keluhanmu melalui SmartRSCM yang sudah tersedia di Google Play Store maupun Apple App Store.  

(Maria Angeli Adind)

Ditinjau oleh:

Referensi:

Jurnal Majority. Universitas Lampung. Skizofrenia Hebefrenik. Diakses pada 2022

Refika Aditama. Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance Mental Health Nursing. Perawat Keperawatan dan Jiwa. Diakses pada 2022

Kamustoto